Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Kerja Rem Tromol : 3 Langkah Dan Ulasannya

cara kerja rem tromol
Cara Kerja Rem Tromol - Cara kerja rem tromol sangat penting untuk dipahami. Cara kerja rem tromol memanfaatkan gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan tromol yang berbentuk mangkuk. Gesekan ini akan mengubah energi mekanik menjadi energi panas. Oleh karena itu laju kendaraan dapat di kurangi atau bahkan dihentikan.

Saat ini masih banyak kendaraan yang menggunakan rem tromol. Hal ini dikarenakan rem tromol yang bekerja menggunakan self energizing effect. Selain itu bidang gesek pada rem tromol juga lebih lebar. Akibatnya daya pengereman rem tromol tinggi. Oleh karena itu dapat digunakan untuk kendaraan berat atau niaga.

Namun kerja rem tromol  tidak sama seperti rem cakram. Ketika pedal rem pada rem tromol diinjak maka laju kendaraan tidak langsung berkurang. Artinya untuk dapat bekerja rem tromol membutuhkan jarak tertentu agar kendaraan dapat berhenti.

Mengingat pentingnya fungsi rem pada kendaraan maka perlu diketahui berbagai hal mengenai rem tromol. Lalu bagaimana cara kerja rem tromol? Mengenai cara kerja rem tromol secara lebih jelas akan dibahas pada artikel berikut ini.

Cara Kerja Rem Tromol

Cara kerja rem tromol sebenarnya sangat sederhana. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan cara kerja rem tromol.

1. Cara Kerja Rem Tromol Saat Pedal Rem Diinjak

Saat pedal rem diinjak maka tekanan pushrod akan diteruskan ke booster rem. Booster rem akan melipatgandakan tenaga ini untuk selanjutnya mendorong piston didalam master silinder. Akibatnya tenaga hidrolik yang dihasilkan akan lebih besar sehingga tenaga pengereman lebih besar namun tetap terasa ringan.

Piston master silinder akan terdorong kedepan. Hal ini akan menyebabkan mengecilnya volume ruang didepan piston. Pengecilan volume ruang ini menyebabkan fluida atau minyak rem keluar melalui outlet valve menuju outlet house pada master cylinder.

Sesuai dengan prinsip hukum pascal bahwa tekanan akan diteruskan ke segala arah dengan besaran yang sama. Oleh karena itu tenaga hidrolik yang timbul pada minyak rem akan diteruskan ke segala arah melalui selang rem menuju ke silinder roda. Tenaga hidrolik diteruskan baik ke silinder roda rem depan maupun silinder roda rem belakang.

Pada silinder roda, tenaga hidrolis akan dirubah menjadi tenaga mekanis. Tekanan hidrolik pada minyak rem menyebabkan piston silinder roda terdorong keluar. Piston silinder roda akan mendorong brake shoe. Akibatnya brake shoe mengembang dan menekan tromol rem atau brake drum.

Penekanan ini maka akan timbul gesekan antara brake shoe dengan brake drum. Akibat gesekan tenaga mekanis akan dirubah menjadi energi panas sehingga laju kendaraan dapat dikurangi atau bahkan dihentikan. Semakin besar gaya gesek yang ditimbulkan maka kendaraan akan lebih cepat berhenti.

Respon rem tromol ketika bekerja tergantung jarak antara brake shoe dengan brake drum. Semakin dekat jarak keduanya maka kerja rem tromol akan semakin responsif. Namun apabila terlalu dekat akan timbul gaya gesek sehingga mengurangi kinerja dari kendaraan dan dapat menyebabkan kerusakan komponen. Selain itu, apabila jarak terlalu jauh maka respon rem tromol akan semakin lama. Oleh karena itu perlu dilakukan penyetelan secara berkala agar rem tromol dapat bekerja maksimal.

2. Cara Kerja Rem Tromol Saat Pedal Rem Dilepas 

Pada saat pedal rem dilepas maka pegas kembali atau return spring akan menarik brake shoe kembali ke posisi awal. Dorongan pegas ini juga akan mengakibatkan posisi piston silinder roda dan master rem kembali ke posisi awal. Piston master rem akan kembali dikarenakan tidak ada gaya dorong untuk mengalahkan tekanan pegas pengembali sehingga piston kembali ke posisi semula.

Akibatnya timbul ruang didepan master rem dan menyebabkan terjadinya kevakuman. Minyak rem akan terhisap kembali ke master rem akibat kevakuman ini. Selain itu sebagian akan masuk kedalam reservoir.

Tidak adanya tenaga hidrolik dari minyak rem akan menyebabkan brake shoe kembali ke posisi awal. Selain itu gaya gesek yang timbul antara brake shoe dengan brake drum juga akan menghilang. Akibatnya brake drum dapat berputar bebas sehingga kendaraan dapat melaju kembali.

3. Cara Kerja Rem Tromol Saat Rem Parkir Bekerja

Rem tromol untuk roda belakang biasanya satu paket dengan rem tangan. Oleh karena itu rem tromol pada roda belakang akan bekerja untuk pengereman dan juga bekerja ketika rem tangan diaktifkan. Keduanya hanya berbeda cara atau mekanisme kerjanya.

Ketika rem tangan atau tuas rem tangan ditarik, maka brake parking cabel akan tertarik. Gaya tarik ini akan diteruskan untuk menarik brake parking lever. Akibatnya brake shoe bagian depan akan terdorong keluar dan bergesekan dengan tromol.

Ketika brake shoe bagian depan sudah mentok, maka brake parking lever mengungkit dan mendorong brake shoe bagian belakang agar bergerak keluar mendekati tromol. Akibatnya kedua kampas rem akan bergesekan dengan brake drum.

Gesekan ini yang kemudian dimanfaatkan untuk menahan brake drum agar tidak berputar. Kendaraan akan berhenti meskipun pada posisi yang tidak rata. Dengan begitu proses kerja rem tangan atau rem parkir pada rem tromol dapat bekerja.

Saat tuas rem tangan dirilis atau dilepaskan, maka brake parking cable akan mengendor. Mengendornya brake parking cable menyebabkan return spring mampu mengalahkan tekanan brake parking lever sehingga brake shoe akan kembali ke posisi semula. Dengan kata lain tidak ada yang menekan tromol rem sehingga tromol dapat berputar bebas.

Diatas merupakan pembahasan mengenai cara kerja rem tromol. Semoga bisa menambah wawasan mengenai rem tromol.

Posting Komentar untuk "Cara Kerja Rem Tromol : 3 Langkah Dan Ulasannya"