Fungsi CDI Motor, 11 Komponen, Dan Cara Kerjanya

Fungsi CDI Motor - Dalam kendaraan terutama sepeda motor, CDI memiliki peranan yang sangat penting. Tanpa adanya CDI maka sepeda motor tidak akan bisa menyala. Lalu apa saja fungsi CDI motor?

CDI ialah ringkasan dari Capacitor Discharge Ignition yang disebut salah satunya mekanisme pengapian mesin sepeda motor. Mesin itu manfaatkan energi yang awalnya tersimpan pada kapasitor. Energi selanjutnya digunakan untuk hasilkan tegangan yang tinggi pada koil pengapian. Sampai pada akhirnya penekanan tinggi hasilkan sebuah spar dalam busi. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi CDI akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

fungsi cdi

Fungsi CDI Dan Jenisnya

Fungsi CDI adalah untuk salurkan dan memutuskan arus listrik pada motor. CDI koil pengapian mempunyai fungsi untuk hasilkan tegangan tinggi, nanti tegangan ini bisa hasilkan recikan bunga api listrik di busi.

Di pasar banyak yang jual CDI dengan bermacam tipe. Beberapa type CDI yang ada yakni rancing limitter, racing unlimitter, programmable, dan standar. Walau type CDI berlainan tetapi, Fungsi CDI semua type sama.

Penempatan CDI dilaksanakan dengan simpel sesuai bawaan sepeda motor. Untuk CDI tipe racing limitter tidak standard, karena kurnya ditinggikan namun tetap mempunyai limiter. Fungsi limiter ialah jaga mesin bermotor agar masih ada pada perputaran dan membuat mesin lebih tahan lama.

Sedang untuk CDI programmable dipakai pada sepeda motor racing. CDI programable cukup susah, penempatannya harus dilaksanakan dengan instalasi yang cukup susah. Oleh karena itu apabila terjadi kekeliruan pada instalasi CDI programmable bisa mengakibatkan kerusakan mesin sepeda motor.

CDI diperlengkapi penataan pemantikan api hingga bisa membuat akselerasi mesin optimal, disamping itu power mesin dapat bekerja optimal karena bahan bakar sudah masuk di ruangan pembakaran dengan prima.

Komponen Sistem Pengapian CDI

komponen cdi

CDI ialah mekanisme pengapian yang memakai dua tipe mekanisme yakni CDI AC dan CDI DC. Mekanisme pengapian CDI AC manfaatkan arus yang langsung dibuat oleh SPUL (pembangkit listrik di motor) SPUl mempunyai arus tipe AC yang kuat hingga dibuat mekanisme pengapian tinggi. Untuk mekanisme pengapian CDI DC yakni memakai arus yang ada lalu disearahkan kiprok.

Mekanisme pengapian bisa bekerja optimal. Fungsi CDI bisa optimal bila mempunyai komponen pelangkap hingga bisa bekerja dengan gampang. Adapun komponen yang akan memaksimalkan fungsi mekanisme pembakaran CDI sebagai di bawah ini.

1. Baterei

Baterei berperan untuk simpan arus listrik. Oleh karenanya bateri jadi salah satunya komponen fungsi CDI khusus karena bisa memenuhi keperluan listrik. Listrik yang tersimpan oleh baterei semua disalurkan dari spul. Pada beberapa motor injeksi, bateri jadi komponen penting karena perannya hidupkan ECU.

2. Spul dan rotor magnet

Selanjutnya spul dan rotor mgnet yang berperan untuk mengganti saluran perputaran pada kutub engkol mesin, arah perputaran yang diganti nanti jadi listrik tipe AC. Listrik selanjutnya jadi sebagai tenaga dalam mekanisme pengapian CDI. Spul sebagai komponen yang memiliki bentuk seperti kumparan statis, terletak ada pada bagian dalam rotor magnet.

3. Pulse igniter/pick up coil

Pick up coil berperan untuk jemput signal, yang diartikan dengan signal yakni memperlihatkan timming dalam proses pengapian mesian. Cara kerja pick up coil yakni sama dengan spul tetapi lebih simpel. Satu perputaran dalam engkol mesin cuman terjadi satu potongan sehinggan yang dikirim cuman signal (PWM). Signal selanjutnya bisa memperlihatkan timming pengapian dan RPM mesin.

4. Voltage converter

Voltage converter berperan sebagai mengkonversi tegangan untuk capai optimal arus discharger. Mekanisme pengapian CDI memakai konsep yang lain pada mekanisme pengapian di mobil. CDI motor manfaatkan induksi yang lebih dulu disalurkan ke kumparan khusus hingga hasil tegangannya agar semakin tinggi.

5. CDI unit

CDI unit sebagai modal khusus pada mekanisme pengapian CDI. Berperan untuk salurkan tegangan ke arah coil dengan memakai konsep discharge. CDI unit tersusun atas capasitor. Capasitor berperan untuk meresap dan simpan arus listrik.

6. Kunci contact

Kunci contact ialah sakelar pada mekanisme pengapian motor CDI. Fungsi CDI kunci contact untuk hidupkan dan mematikan mesin. Bila kunci contact pada kondisi OFF karena itu, arus listrik tidak bisa disalurkan ke CDI.

7. Sekering

Sekering sebagai salah satunya komponen yang jangan ditinggal, karena sekering bisa menyusun mekanisme kelistrikan pada fungsi CDI. Sekering berperan sebagai pengaman bila ada kosleting atau short to ground. Pada mekanisme pengapian, sekering fuse sanggup membuat perlindungan unit CDI agar masih aman jika terjadi arus listrik singkat. Cara kerja sekering fuse yakni memutuskan langsung kawat tipis, hingga arus listrik secara automatis bisa terputus.

8. Ignition coil

Komponen ignition coil berfungsi untuk meningkatkan tegangan kelistrikan pada sepeda motor. Naiknya tegangan ini sampai 200 KV, sudah pasti tegangan dibuat lewat proses induksi spontan lebih dulu. Ignition coil memakai konsep kerja trfo tahap up, yang memafaatkan jumlah belitan di kumparan sekunder dilebihi dibanding kumparan primer.

9. Kabel busi

Kabel busi berfungsu sebagai penyalur arus listrik tegangan tinggi yang dari komponen ignition coil. Kabel busi memakai bahan dari tembaga yang diameternya besar capai 5 mm. Kabel busi cuman memakai satu susunan kawat tembaga tetapi diperlengkapi dengan serabut tembaga. Serabut kawat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran yang dapat menyebabkan voltage drop.

10. Cop busi

Cop busi sebagai sisi ujung kabel busi. Cop busi ditempelkan di bagian uju busi. Fungsi cop busi ialah penyambung di antara busi dan kabel busi. Walau berperan sebagai penyambung tapi cop busi jangan terpasang dengan sembarangan, jika kawat busi tidak melekat prima pada konduktor karena itu tegangan yang dibuat lebih kecil.

11. Busi

Busi ialah ujung tombak dari komponen pengapian CDI. Busi berperan untuk merecikkan api dalam ruangan pembakaran. Cara kerja busi dalam hasilkan recikan api yakni dekatkan elektroda positif pada periode yang negatif. Karakter arus listrik selalu cari periode hingga pada busi akan terjadi loncatan elektron. Jika tegangan elektroda lebih kecil karena itu, loncatannya akan kelihatan.

Cara Kerja CDI Motor

Di saat kunci kotak telah On makan komponen CDI tidak dapat bekerja, di saat mesin dihidupkan karena itu mulai bekerja. Di mana akan hasilkan teganagan dari pick up coil yang mana akan dipakai untuk penyebab ke pengguat tegangan dan SCR. Selain itu arus dari battery yang mengucur pada fuse dan mengucur ke kunci contact, selanjutnya ke penguat tegangan pada CDI. 

Pada tegangan dari battery sejumlah 12 DC volt akan naik jadi 100 sampai 400 ac volt, setyelah itu disalurkan lewat dioada hingga tegangan bisa menjadi 100 -400 dc volt yang mana akan disimpan pada Capasitor.

Apabila arus ke kumparan primer terputus, karena itu yang terjadi induksi listrik di ke-2 kumparan primer dan sekunder yang nanti akan dikirimkan ke businya untuk hasilkan recikan api. Pada recikan api itu berperan untuk proses pembakaran bahan bakarnya. Kurang lebih seperti itu akan cara kerja CDI motor kira-kira yang telah kami berikan.

Kurang lebih seperti itu akan cara kerjanya dan fungsi dari mekanisme pengapian CDI, di mana untuk ke-2 tipe CDI memang sama kok. Kalian tinggal tetapkan saja ingin memakai yang mana, bila kalian ingin up-grade mekanisme pengapiannya.

Diatas adalah ulasan terkait fungsi CDI, komponen, dan cara kerjanya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Posting Komentar untuk "Fungsi CDI Motor, 11 Komponen, Dan Cara Kerjanya"