Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Timing Belt, Dan Cara Merawatnya

Fungsi Timing Belt - Walaupun tampak sederhana namun timing belt menjadi salah satunya komponen yang mempunyai fungsi yang penting dalam menggerakan beberapa komponen mesin yang lainnya. Tanpa adanya timing belt maka mesin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Lalu apa sih fungsi timing belt?

Apabila timing belt kendaraan anda putus atau terlepas, tentunya motor maupun kendaraan tidak bisa jalan selaku mana harusnya, jadi terus check keadaan timing belt kedaraan anda supaya terus bekerja secara baik. Untuk pencinta otomotif sudah pasti kenal dengan komponen yang mempunyai nama timing belt. Namun kebanyakan orang tidak mengetahui hal tersebut dan bertanya apa timing belt itu? Selain itu apa fungsi dan manfaatnya? Untuk lebih jelasnya terkait fungsi timing belt akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.


fungsi timing belt

Fungsi timing Belt

Timing belt ialah sabuk karet yang kuat dan bergerigi yang dipakai untuk memutar kutub camshaft yang disambungkan lewat sprocket camshaft dan sprocket crankshaft. Fungsi timing belt adalah untuk memutar camshaft yang digunakan sebagai pembuka dan penutup valve (Klep) pada ruang bakar sesuai timing. Secara fungsi ada dua jenis klep yaitu, klep intake yang berperan untuk lajur masuk oksigen dan bahan bakar (bensin) ke dalam ruangan pembakaran dan satu kembali ialah klep exhaust yang berperan untuk buang tersisa pembakaran. Komponen ini digerakan oleh noken as yang berputar akibat tenaga mesin. Sementara timing belt digunakan untuk meneruskan putaran dari crankshat ke camshaft sehingga dapat berputar.

Camshaft dipakai untuk mengendalikan pembukaan katup masuk dan katup buang. Saat proses membuka dan tutup, katup harus sesuai keadaan pada langkah piston. Sebagai contoh saat kompresi maka kedua katup harus dalam posisi menutup atau dengan timing yang cocok.

Sebelumnya kebanyakan menggunakan rantai atau timing chain. Namun pemakaian rantai ini makin lama banyak diganti dengan memakai belt. Timing chain mempunyai ketahanan yang kuat pada rantainya tapi bisa juga aus pada speocketnya atau giginya. Disamping itu suara yang dibuat juga bising apa lagi bila mekanisme pemulasan pada timing chain terusik akan memunculkan suara kasar. Dan untuk lebih detilnya berikut fungsi dari timing belt pada mobil.

Cara Merawat Timing Belt

Untuk cara menjaga timing belt sesungguhnya lumayan gampang, sebab kalian perlu mengecek keadaan timing betl secara periodik. Selain itu terdapat berbagai pemeriksaan lain agar fungsi timing belt dapat maksimal.

1. Dampak Bila Timing Belt Putus

Apabila timing belt putus maka katup dan piston akan bertubrukan sehingga akan remuk dan mobil anda harus turun mesin. Namun ada pula mobil apabila timing belt nya putus tetap masih aman yakni mesin yang mempunyai dudukan katup lumayan tinggi pada ruangan bakar. Di mana gerak optimal pembukaan katup tidak bergesekan dengan status piston teratas waktu di TMA (titik mati atas).

Beberapa dampak apabila timing belt putus yaitu:

  • Mesin bunyi "wuk,wuk,wuk" kemungkinan terjadi akibat kendor
  • Suara mesin kasar kemungkinan terjadi kerusakan pada tensioner
  • Mesin kasar dan tidak bertenaga timing belt loncat sehingga terjadi perubahan timing
  • Mesin berhenti dapat disebabkan oleh timing belt putus

2. Periode Penggantian Timing Belt

Timing belt yang dipakai makin lama akan turun mutunya sehingga harus ditukar. Bila timing belt tak pernah ditukar karena itu mengakibatkan akan fatal yakni timing belt bisa putus. Saat timing belt putus pada kondisi mesin berpijar karena itu sisi katup dan piston bisa berlangsung tubrukan hingga malah akan mengonsumsi ongkos yang tambah mahal untuk pembaruan.

Timing belt ditukar sesudah tempuh jarak seputar 80.000 km sampai 15.000 km bergantung tipe kendaraannya (untuk lebih detilnya lihat buku panduan kendaraan itu). Kecuali pergantian yang penting dikerjakan ialah pengecekan timing belt secara periodik. Pengecekan periodik ini dikerjakan untuk mengecek keadaan timing belt dari peluang retak, timing belt lembek dan adakah oli pelumas yang masuk kebagian timing belt. Timing belt yang terserang oli akan cepat hancur dan bisa mengakibatkan berlangsungnya slip, oleh karenanya terus jauhi oli dari timing belt. Jika berlangsung kebocoran oli masuk di sisi timing belt karena itu selekasnya kerjakan cara pembaruan.

3. Cara Pasang Timing Belt

Dalam proses perombakan dan penempatan timing belt yang penting diingat ialah titik sinyal penempatan harus betul. Sebab bila dipasang pada sinyal yang sama akan loncat dan timing pembuka katup tidak sama dampaknya terang ke kinerja mesin apabila salah penempatanya lumayan jauh dapat menyebabkan katup dan piston sama-sama bertubrukan dan turun mesin. Jadi penting bila penempatan ini harus sama sinyal yang sudah dipastikan oleh pabrikasi (ada reprair manual tiap produk).

Lalu janga menempatkan begitu kuat, memasamh timing belt jangan tertalu kuat dan begitu lembek. Sebab bila begitu kuat dapat menyebabkan timing belt dapat terputus, tapi kebalikannya bila penempatan begitu kendor dapat dikawatirkan akan loncat dari gigi dan bisa juga memunculkan bunyi. Karena itu saat sebelum menempatkan penutup timing belt putar mesin secara manual seringkali perputaran untuk pastikan jika kemelut timing belt normaldan sinyal timing belt telah tepat.

Diatas merupakan ulasan terkait fungsi timing belt pada kendaraan. Apabila tidak dilakukan pemeriksaan maka timing belt dapat mengakibatkan berbagai dampak mulai yang ringan sampai berat. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Posting Komentar untuk "Fungsi Timing Belt, Dan Cara Merawatnya"