Pemeriksaan Altenator : 6 Cara Dan Ulasannya

Pemeriksaan Alternator - Alternator memerlukan berbagai pemeriksaan agar tetap bekerja dengan baik. Terdapat beberapa pemeriksaan alternator yang sering dilakukan. Apa saja pemeriksaan alternator tersebut?

Alternator adalah salah satu komponen sistem pengisian yang berfungsi sama seperti generator yaitu untuk merubah putaran mesin menjadi tenaga listrik untuk mengisi baterai dan mengalirkan listrik ke beban. Oleh karena itu tanpa alternator maka kendaraan tidak dapat bekerja dengan baik.

Dengan pengertian alternator diatas, maka peranan dan fungsi sangat penting. Oleh karena itu kerja dari alternator perlu dijaga agar sistem pengisian dapat bekerja maksimal. Apabila terdapat kendala maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan terhadap alternator untuk proses perbaikan. Untuk lebih jelasnya mengenai cara pemeriksaan alternator akan dibahas pada artikel berikut ini.

Pemeriksaan Alternator

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan alternator. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai cara pemeriksaan alternator.

1. Pemeriksaan Rotor Alternator

Rotor merupakan bagian dari alternator yang berputar dan akan berubah menjadi magnet saat dialiri arus listrik. Rotor akan menginduksi kumparan stator agar menghasilkan arus listrik. Oleh karena itu kinerjanya harus tetap terjaga.

Terdapat beberapa cara pemeriksaan rotor alternator yaitu

  • Pemeriksaan bearing alternator. Apabila bearing masih dapat berputar dengan lancar dan tidak kocak maka tidak perlu melakukan penggantian bearing.
  • Pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, standar tahanan untuk regulator mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC: 2,8-3,0 ohm.
  • Pemeriksaan hubungan rotor coil dengan bodi, tidak boleh ada hubungan
    pemeriksaan alternator

2. Pemeriksaan Stator Alternator

Stator merupakan salah satu komponen alternator yang terdiri dari lilitan kawat. Stator ini merupakan bagian yang akan menghasilkan tegangan listrik akibat induksi dari kumparan rotor. Oleh karena itu stator rawan terjadi lilitan putus ataupun short circuit.

Pemeriksaan stator alternator yaitu

  • Pemeriksaan open circuit yaitu dengan menggunakan multimeter (posisi ohm) hubungkan kedua probe multimeter ke setiap ujung stator. Standarnya terdapat hubungan pada masing masing ujung lilitan stator. Apabila tidak ada maka dapat dipastikan lilitan stator putus atau open circuit.
  • Pemeriksaan hubungan dengan massa yaitu menggunakan multimeter (posisi ohm) hubungan probe multimeter ke ujung stator dan satunya ke bodi. Hasil yang baik adalah tidak ada hubungan. Apabila terdapat hubungan maka dapat dipastikan lilitan stator mengalami short circuit.
    pemeriksaan alternator

3. Pemeriksaan Brush/Sikat Alternator

Sikat atau brush merupakan komponen yang menghubungkan arus listrik dari komponen diam ke komponen bergerak. Selain itu brush juga bergesekan langsung dengan slip ring sehingga akan mengalami keausan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan brush terutama pada panjang brush.

Mengukur panjang sikat, panjang sikat yang menonjol minimal 5,5 mm. Bila panajang sikat kurang dari standar maka perlu diganti. Cara mengganti sikat: Keluarkan sikat lama dengan cara memanaskan terminal siakat menggunakan solder kemudian ganti dengan siakt yang baru. Panajang sikat baru pada alternator regulator mekanik: 12,5 mm sedangkan alternator IC regulator sepanjang 16,5 mm.

pemeriksaan alternator

4. Pemeriksaan Diode Alternator

Diode merupakan salah satu komponen alternator yang berfungsi untuk menyearahkan tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator. Dengan kata lain diode akan merubah tegangan listrik ac menjadi tegangan listrik dc. Namun apabila timbul permasalahan tentu akan mengganggu kerja dari sistem pengisian. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan.

Pada alternator terdapat dua jenis diode yaitu diode positif dan diode negatif. Keduanya memiliki cara pemeriksaan yang berbeda. Cara pemeriksaan diode sebagai berikut

pemeriksaan alternator

a. Pemeriksaan Diode Positif

  • Hubungkan clem positif ohm meter dengan bodi positif (terminal positif) dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). ohm meter harus menunjukan tidak bergerak.
  • Balik posisi, hubungkan clem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan bodi positif (terminal positif). Jarum ohm meter harus bergerak.

b. Pemeriksaan Diode Negatif

  • Hubungkan clem positif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). ohm meter harus menunjukan tidak bergerak.
  • Balik posisi, hubungkan clem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak 

5. Pemeriksaan Slip Ring Alternator

Pemeriksaan slip ring merupakan salah satu bagian umum pada proses pemeriksaan alternator. Pemeriksaan slip ring berguna untuk mengetahui diameter dari slip ring itu sendiri. Hal ini dikarenakan slip ring berhubungan dengan brush atau sikat untuk menghubungkan arus listrik dari komponen statis ke rotor yang selalu berputar (dinamis). Oleh karena itu akan terjadi keausan pada slip ring. 

Cara pemeriksaan slip ring sebagai berikut:

  • Pemeriksaan secara visual apakah permukaan slip ring masih halus atau kasar. Apabila kasar atau rusak maka perlu dilakukan penggantian slip ring.
  • Dengan menggunakan jangka sorong ukur diameter dari slip ring. Diameter standar slip ring sebesar 32.3 - 32.5 mm dengan diameter minimum 32.1 mm.
    pemeriksaan alternator

6. Pemeriksaan Body Alternator

Pada bodi alternator apabila kondisi masih baik atau tidak ada kerusakan, keretakan, maka bodi alternator masih dalam kondisi baik. Namun apabila pada bodi terdapat keretakan maka harus dilakukan penggantian karena dapat menimbulkan konsleting ataupun short circuit pada sistem pengisian.

Diatas merupakan cara pemeriksaan alternator yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dari alternator itu sendiri. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Posting Komentar untuk "Pemeriksaan Altenator : 6 Cara Dan Ulasannya"