Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Power Steering Berat : 7 Penyebab Dan Ulasannya

penyebab power steering berat
Penyebab Power Steering Berat - Power steering dapat mengalami kerusakan. Salah satu kerusakan yang sering terjadi pada power steering adalah berat. Power steering berat dapat disebabkan oleh berbagai hal. Lalu apa sebenarnya penyebab power steering berat?

Power steering merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk membantu meringankan beban pengemudian atau saat kendaraan berbelok. Pada kendaraan terdapat dua jenis power steering yaitu hidrolik dan elektrik. Untuk tipe hidrolik menggunakan cairan hidrolik, sementara untuk elektrik menggunakan motor listrik.

Untuk menjaga stabilitas pengendalian atau pengemudian kendaraan, maka power steering harus dapat bekerja dengan baik. Apabila terjadi kegagalan power steering maka dapat menyebabkan berbagai hal seperti pengemudian berat, bahkan yang paling parah adalah kecelakaan. Oleh karena itu perlu diwaspadai ketika power steering menjadi berat.

Power steering yang berat sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai hal. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan agar dapat diketahui penyebab yang sebenarnya. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebab power steering berat akan dibahas pada artikel berikut ini.

Penyebab Power Steering Berat

Power steering berat merupakan keluhan yang sering terjadi pada sistem kemudi. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai penyebab power steering berat.

1. Minyak Power Steering Kurang

Pada power steering hidrolik membutuhkan minyak hidrolik untuk mentransmisikan atau meneruskan tenaga untuk membantu menggerakkan power cylinder pada steering rack. Minyak power steering akan ditekan oleh pompa sehingga menghasilkan tenaga hidrolik. Tenaga hidrolik inilah yang akan diteruskan melalui selang atau pipa untuk meringankan kemudi.

Namun apabila minyak power steering berkurang, maka dapat menjadi salah satu penyebab power steering menjadi berat. Minyak power steering yang berkurang sebenarnya sistem masih bekerja dengan baik, namun tenaga hidrolik yang dihasilkan akan menurun. Oleh karena itu tenaga hidrolik tidak mampu membantu untuk menggerakan power cylinder sehingga pengemudian menjadi berat.

Pada umumnya berkurangnya minyak power steering disebabkan oleh kebocoran pada sistem. Kebocoran dapat terjadi dimana saja mulai dari selang, pompa, bahkan di power cylinder. Oleh karena itu perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan terlebih dahulu. Setelah kebocoran ditemukan barulah dilakukan pengisian minyak power steering.

Kebocoran dapat ditandai dengan adanya titik yang basah akibat oli power steering. Oleh karena itu perlu dilihat secara teliti titik mana yang mengalami kebocoran. Hal ini bertujuan agar perbaikan optimal.

2. Tekanan Ban Kurang

Tekanan ban yang dibawah standar secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap beratnya kemudi. Tekanan ban dibawah standar dapat meningkatkan gaya gesek yang timbul antara roda dengan jalan. Hal ini dikarenakan permukaan yang menempel pada jalan semakin besar.

Meskipun sistem kemudi sudah menggunakan power steering, namun apabila tekanan ban kurang tetap dapat menyebabkan power steering menjadi berat. Tekanan ban standar biasanya 30-40 Psi. Apabila tekanan ban kurang dari standar maka perlu dilakukan pengisian angin atau nitrogen.

3. Power Steering Belt Kendor atau Rusak

Power steering belt yang kendor atau rusak juga dapat menjadi penyebab power steering menjadi berat. Pada power steering tipe hidrolik menggunakan belt untuk menghubungkan putaran dari mesin ke pompa power steering. Artinya pompa power steering dapat bekerja apabila mesin dalam kondisi menyala.

Apabila putaran dari mesin tidak dapat diteruskan ke pompa power steering, maka power steering akan mengalami kegagalan. Pompa power steering tidak dapat menekan minyak atau oli agar menghasilkan tenaga hidrolik. Tanpa adanya tenaga hidrolik, maka tidak ada tenaga yang membantu untuk menggerakkan power cylinder.

Belt atau V Belt sering kali mengalami kerusakan baik kendor ataupun kerusakan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala. Apabila v belt kendor maka perlu dilakukan penyetelan agar kekencangan v belt kembali sesuai standar. Namun apabila terjadi kerusakan seperti retak maka perlu dilakukan penggantian.

4. Selang Power Steering Tertekuk atau Terlipat

Tenaga hidrolik yang telah terbentuk akan dialirkan menuju power cylinder sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Tenaga hidrolik dialirkan melalui selang atau pipa yang memiliki ketahanan tekanan yang tinggi. Oleh karena itu apabila terjadi kerusakan pada selang atau pipa power steering dapat mempengaruhi kerja dari sistem power steering.

Pada umumnya kerusakan selang atau pipa power steering adalah tertekuk atau terlipat. Akibatnya aliran tenaga hidrolik yang dihasilkan oleh pompa power steering ke power cylinder (steering rack) tidak sempurna. Dengan kata lain tenaga yang digunakan untuk membantu menggerakkan steering rack tidak maksimal sehingga menyebabkan power steering menjadi berat.

Kerusakan pada selang atau pipa biasanya dikarenakan faktor umur atau benturan benda keras. Hal tersebut yang menyebabkan bengkok, tertekuk atau bahkan terlipat. Berbagai keadaan tersebut akan menghalangi proses transmisi tenaga hidrolik.

5. Kerusakan Pompa Power Steering

Pompa power steering merupakan komponen vital pada sistem power steering. Pompa power steering berfungsi untuk menghasilkan tenaga hidrolik untuk membantu menggerakkan kemudi sehingga menjadi lebih ringan. Lalu apa yang terjadi apabila pompa power steering rusak?

Pompa power steering yang rusak akan mengganggu proses penekanan minyak power steering agar menghasilkan tenaga hidrolik. Apabila tenaga hidrolik berkurang atau bahkan tidak ada tentunya tidak ada tenaga yang dapat digunakan untuk membantu menggerakkan kemudi. Akibatnya power steering menjadi berat.

Kerusakan pompa power steering yang paling umum diakibatkan oleh kebocoran dan keausan. Keausan dapat terjadi karena selama mesin berputar maka pompa power steering juga akan bekerja untuk menghisap dan menekan minyak power steering agar menghasilkan tenaga hidrolik. Apabila mesin berputar 700 RPM maka pompa juga akan berputar sebanyak 700 kali dalam satu menit.

Pada umumnya, semakin parah kerusakan yang terjadi pada pompa power steering maka akan disertai bunyi. Hal ini dikarenakan keausan power steering sudah parah sehingga berbagai komponen akan menjadi kocak atau kendor. Termasuk blade yang aus dapat menyebabkan penekanan minyak power steering tidak maksimal sehingga tenaga hidrolik menjadi turun.

Apabila terjadi kerusakan pada pompa power steering maka perlu dilakukan pemeriksaan. Apabila keausan parah maka perlu dilakukan penggantian pompa secara utuh dikarenakan proses perbaikan pompa power steering yang susah.

6. Kerusakan Steering Rack

Steering rack tau yang dikenal dengan power cylinder merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai aktuator. Steering rack merupakan bagian yang akan merubah arah gerak roda sesuai gerakan kemudi. Selain itu didalam steering rack juga terdapat berbagai komponen lain seperti control valve, seal, dan poros kemudi.

Apabila timbul kerusakan pada salah satu komponen tentunya akan mengganggu kerja dari power steering sehingga dapat menimbulkan berbagai permasalahan seperti power steering berat, dan lain sebagainya. Apabila seal rusak maka akan menimbulkan kebocoran sehingga tenaga hidrolik untuk menggerakkan power cylinder tidak maksimal.

Selain itu apabila timbul keausan akan menyebabkan power steering menjadi berat. Piston yang aus akan menyebabkan tenaga hidrolik tidak dapat menggerakkan piston secara maksimal. Selain itu control valve yang rusak juga menyebabkan penerusan aliran minyak power steering tidak maksimal.

7. Kerusakan Sambungan Sistem Kemudi (Tie rod, Ball Joint, Knuckle)

Power cylinder atau steering rack akan merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik. Tenaga mekanik ini akan diteruskan melalui steering linkage atau sambungan sistem kemudi untuk merubah arah gerakan roda. Apabila power steering bergerak kekanan maka kendaraan akan berbelok kekiri, sebaliknya apabila power steering bergerak ke kiri maka kendaraan akan berbelok ke kanan.

Steering linkage terdiri dari berbagai komponen seperti ball joint, tie rod, knuckle, dan berbagai komponen lainnya. Apabila terdapat kerusakan pada salah satu komponen steering linkage maka dapat menyebabkan power steering menjadi berat. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan pada steering linkage agar dapat meneruskan tenaga mekanis dari power cylinder secara maksimal.

Diatas merupakan pembahasan mengenai penyebab power steering berat. Oleh karena itu untuk mencegah power steering berat perlu dilakukan berbagai perawatan agar dapat bekerja dengan baik.

Posting Komentar untuk "Penyebab Power Steering Berat : 7 Penyebab Dan Ulasannya"