Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal 10 Sistem Karburator Pada Kendaraan

Sistem Karburator - Pada karburator terdapat beberapa sistem yang ada didalamnya untuk menunjang fungsi dari karburator. Berbagai sistem karburator ini sangat diperlukan agar karburator dapat bekerja efisien. Apa saja sistem karburator?

Karburator merupakan komponen yang berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan udara. Campuran bahan bakar dan udara harus sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Artinya karburator harus dapat menunjang kinerja mesin dalam setiap kondisi baik dalam kondisi idle, akselerasi, dan lain sebagainya.

Kita ketahui bahwasanya karburator mempunyai fungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke dalam mesin sesuai dengan kondisi kendaraan. Selain bahan bakar dalam kondisi tepat, bahan bakar juga harus sudah bercampur secara homogen dengan udara. 

Oleh karena itu, ditambahkan berbagai sistem karburator untuk mencapai fungsi tersebut. Terutama untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara agar sesuai dengan kondisi kendaraan. Artinya setiap kondisi mesin yang berbeda tentunya membutuhkan perbandingan bahan bakar dan udara yang berbeda pula.

Terdapat beberapa sistem pada karburator. Sistem pada karburator diantaranya sebagai berikut sistem pelampung, sistem stasioner (idle), sistem low speed, sistem high speed, sistem akselerasi, sistem tenaga, sistem choke, dan berbagai sistem lainnya.  Untuk mengetahui fungsi masing-masing sistem karburator dan cara kerjanya akan dibahas pada artikel berikut ini.

Sistem Karburator

Terdapat beberapa jenis sistem pada karburator. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengani sistem karburator.

1. Sistem Pelampung atau Float System

Sistem pelampung merupakan salah satu sistem yang ada pada karburator yang memiliki fungsi utama yaitu untuk mengontrol ketinggian permukaan bahan bakar yang ada pada ruang pelampung agar selalu konstan. Hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya perubahan atau perbedaan tinggi antara bibir nosel dan permukaan bahan bakar sehingga bahan bakar yang mengalir melalui main nozle tidak akan mengalami perubahan. 

Cara kerja sistem pelampung sebenarnya sangat sederhana yaitu bahan bakar akan dipompa dari tangki dan akan mengalir melalui needle valve dan masuk ke dalam ruang pelampung. Apabila ruang pelampung sudah penuh maka pelampung akan terangkat keatas dan needle valve akan menutup saluran masuk, sehingga bahan bakar dari tangki tidak bisa mengalir ke dalam ruang pelampung. Apabila permukaan bahan bakar berkurang maka pelampung akan turun sehingga needle valve akan membuka kembali saluran masuk ke ruang pelampung. Untuk menjaga needle valve tetap menutup dalam kondisi goncangan maka diberikan pegas untuk mendorong needle valve.
sistem karburator

2. Sistem Kecepatan Stasioner Dan Kecepatan Rendah

Sistem kecepatan stasioner dan idle merupakan salah satu sistem pada karburator yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar pada saat mesin kecepatan stasioner dan kecepatan rendah. Hal ini dikarenakan pada saat idle dan kecepatan rendah, aliran udara yang masuk melewati venturi masih lemah sehingga kevakuman rendah dan bahan bakar tidak bisa mengalir melalui main nozle. Oleh karena itu diperlukan sebuah saluran untuk mensuplai bahan bakar ketika kecepatan idle dan rendah.

Cara kerja pada sistem kecepatan stasioner adalah bagian throtle valve akan tertutup oleh karena itu kevakuman dibawah throtle akan menjadi besar. Hal ini menyebabkan bahan bakar yang telah bercampur dengan udara dari saluran air bleeder akan keluar dari idle port untuk disalurkan keruang bakar. Cara kerja pada sistem kecepatan rendah atau low speed hampir sama dengan putaran idle. Perbedaannya terletak pada throtle yang sedikit terbuka oleh karena itu udara yang mengalir akan bertamabah. Hal ini menyebabkan kevakuman menjadi turun sehingga bahan bakar menjadi sedikit. Oleh karena itu ditambahkan bahan bakar melalui slow port.
sistem karburator

3. Sistem Kecepatan Tinggi atau High Speed System

Sistem kecepatan tinggi merupakan salah satu sistem pada karburator yang memiliki fungsi untuk mensuplai bahan bakar pada saat putaran tinggi. Pada sistem kecepatan tinggi campuran bahan bakar dan udara dibuat 16-18:1. Sistem kecepatan tinggi terdapat dua jenis yaitu sistem primary high speed dan secondary high speed. Cara kerja sistem primary high speed sama seperti prinsip kerja karburator yaitu pada saat katup throtle terbuka maka aliran udara akan bertambah masuk. Dengan bertambahnya udara yang masuk maka kevakuman pada venturi akan bertambah tinggi. Hal ini yang menyebabkan bahan bakar dari ruang pelampung akan terhisap menuju main noozle atau main jet yang kemudian dicampur dengan udara dan disalurkan ke ruang bakar. 

Namun primary high speed hanya bekerja pada saat beban ringan dan jumlah udara yang masuk sedikit. Untuk beban tinggi dan suplai udara yang banyak, primary high speed tidak akan mampu mensuplai bahan bakar. Oleh karena itu pada saat kecepatan yang sudah tinggi maka secondary high speed mulai bekerja. Mekanisme secondary high speed hampir sama dengan primary high speed. Tetapi untuk secondary high speed direncanakan untuk bekerja pada saat putaran tinggi dan beban tinggi oleh karena itu diameter noozle, ventury, dan jet dibuat lebih besar daripada primary high speed.
sistem karburator

4. Sistem Tenaga atau Power System

Sistem tenaga merupakan salah satu sistem pada karburator yang berfungsi untuk memberikan tambahan suplai bahan bakar ketika beban tinggi dan tidak mampu diatasi oleh primary high speed. Perbandingan bahan bakar dan udara dinaikkan menjadi lebih kaya yaitu sekitar 12-13:1. Bila primary throtle valve hanya terbuka sedikit maka kevakuman intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap keatas. Pada posisi ini maka power valve akan tertahan oleh spring sehingga menutup.

Pada saat throtle posisi terbuka agak lebar, posisi kecepatan tinggi dan jalan menanjak maka kevakuman intake manifold akan berkurang sehingga power piston akan kembali kebawah dan membuka saluran power jet. Hal ini yang akan menyebabkan bahan bakar bertambah akibat suplai dari power jet sehingga campuran menjadi lebih kaya.
sistem karburator

5. Sistem Akselerasi atau Acceleration System

Sistem akselerasi merupakan salah satu bagian dari pada karburator yang berfungsi untuk menambah suplai bahan bakar pada saat pedal gas atau throtle terbuka penuh secara tiba-tiba. Hal ini diperlukan agar suplai bahan bakar tidak terlambat dan campuran dikayakan agar tenaga yang dihasilkan juga maksimal.

Cara kerja sistem akselerasi yaitu saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba maka plunger pump akan bergerak kebawah menekan bahan bakar yang ada dibawah plunger pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong steel ball out let dan discharge weight kemudian bahan bakar kelua ke primary ventury melalui pump jet. Setelah melakukan penekanan tersebut plunger akan kembali ke posisinya dikarenakan ada pegas. Dengan hal ini maka ruangan dibawah plunger akan kembali terisi bahan bakar melalui inlet steel ball.
sistem karburator

6. Sistem Choke atau Choke System

Sistem choke merupakan salah satu sistem pada karburator yang memiliki fungsi untuk menambah suplai bahan bakar pada saat kondisi dingin. Perbandingan bahan bakar yang digunakan yaitu 1:1. Hal ini diperlukan dikarenakan pada saat mesin kondisi dingin, bahan bakar tidak bisa menguap secara sempurna serta beberapa bagian ada yang mengembun pada dinding-dinding manifold. Oleh karena itu suplai bahan perlu ditambahkan agar campuran tidak menjadi kurus.

Pada penggunaan sistem choke terdapat dua jenis yaitu sistem choke manual dan otomatis. Sistem choke manual dihubungkan dengan linkage ke ruang kemudi. Sementara untuk sistem otomatis, choke akan membuka dan menutup secara otomatis tergantung dari temperatur mesin dan ruang mesin.
sistem karburator

7. Fast Idle Mechanisme

Fast idle mechanisme adalah salah satu sistem pada karburator yang memiliki fungsi untuk menambah putaran idling saat mesin dalam kondisi temperatur rendah. Caranya yaitu dengan membuka sedikit katup throtle. Hal ini bertujuan agar mesin tidak mati saat pedal gas dilepas.
sistem karburator

8. Thermostatic Valve

Thermostatic valve merupakah salah satu sistem pada karburator yang memiliki fungsi untuk menguruskan campuran bahan bakar dan udara ketika macet dan lain sebagainya. Dikarenakan pada saat posisi macet kondisi mesin campurannya akan menjadi terlalu kaya, mesin mati, kasar, dan susah di starter. Thermostatic valve dilengkapi dengan  bimetal yang akan membuka pada saat temperatur mesin mencapai 60-75 derajat celcius. Saat katup membuka maka udara akan mengalir dari air horn menuju ke intake manifold untuk memperkurus campuran bahan bakar dan udara.
sistem karburator

9. Positive Crankcase Ventilation (PCV)

Positive crankcase ventilation merupakan salah satu sistem pada bahan bakar yang memiliki fungsi untuk mencegah mengalirnya blow by gas atau campuran bahan bakar dan udara yang bocor mengalir ke udara luar. Hal ini dikarenakan dapat menambah pencemaran udara. Ventilation valve merupakan bagian yang akan mengontrol pengaliran blow by gas ke dalam intake manifold sesuai dengan kondisi mesin.
sistem karburator

10. Deceleration Fuel Cut OFF System

Deceleration fuel cut off system merupakan salah satu sistem pada karburator yang berfungsi untuk menutup aliran bahan bakar dan slow port. Deceleration fuel cut off system dapat bekerja saat mesin melakukan deselerasi sedangkan putaran masih tinggi. Kevakuman pada intake manifold menjadi tinggi sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi gemuk sehingga kandungan HC dan CO tingi. Oleh karena itu sistem ini yang akan membuat campuran bahan bakar menjadi standar agar kandungan HC dan CO dapat dikurangi dan tidak menimbulkan polusi udara.
sistem karburator
Diatas merupakan pembahasan mengenai sistem karburator. Setiap sistem karburator ini bertugas untuk menjamin fungsi karburator dapat bekerja dengan baik sehingga mesin dalam kondisi perfoma terbaik. 

Posting Komentar untuk "Mengenal 10 Sistem Karburator Pada Kendaraan"