Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Sistem Pendingin Mobil (Fungsi, Komponen, dan Cara Kerja)

Sistem Pendingin Mobil - Sistem pendingin merupakan salah satu sistem penting pada mobil. Sistem pendingin mobil sering disebut dengan cooling sistem. Fungsi sistem pendingin mobil adalah untuk menjaga temperatur mesin agar selalu berada dalam suhu kerja. Dengan begitu mesin dapat bekerja secara efisien dan optimal.

Berdasarkan kinerjanya, sistem pendingin terbagi dua namun yang paling banyak digunakan saat ini adalah sistem pendingin air. Semua mobil modern sudah menggunakan sistem pendingin air. Hal ini dikarenakan sistem pendingin air lebih efektif digunakan terutama mesin yang berukuran besar.

Untuk menjalankan kerjanya maka sistem pendingin pada mobil terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem pendingin mobil terdiri dari water pump, thermostat, dan berbagai komponen lainnya. Setiap komponen sistem pendingin mobil memiliki peranan yang penting.

Kinerja mesin menghasilkan panas yang kemudian dirubah menjadi tenaga mekanis. Namun tidak 100% panas yang dihasilkan oleh mesin dirubah menjadi tenaga mekanik. Lalu untuk apa sisanya? Sisa panas mesin yang tidak digunakan perlu dikeluarkan atau dibuang dari mesin. Nah inilah peran sistem pendingin bekerja.

Cara kerja sistem pendingin mobil sebenarnya sangat sederhana. Sistem pendingin bekerja memanfaatkan ilmu thermodinamika dimana suhu atau temperatur tinggi dapat mengalir ke benda atau zat yang memiliki temperatur lebih rendah. Oleh karena sistem pendingin mobil akan mengalirkan air pendingin ke mesin melalui sebuah saluran terpisah untuk menyerap panas yang tidak dirubah menjadi tenaga.

Oleh karena itu sistem pendingin mobil tidak dapat lepas dari mesin. Artinya sistem pendingin mobil menjadi sebuah kewajiban pada mesin. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem pendingin mobil baik fungsi, komponen, serta cara kerja sistem pendingin akan dibahas pada artikel berikut ini.

Fungsi Sistem Pendingin

Banyak orang yang mengira bahwa sistem pendingin hanya berfungsi untuk mendinginkan mesin mobil dari panas yang dihasilkan pada proses pembakaran. Padahal kenyataannya sistem pendingin tidak hanya berfungsi untuk mendinginkan saja melainkan masih terdapat beberapa fungsi lain. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan fungsi sistem pendingin mobil.
  • Menjaga temperatur mesin agar tetap dalam suhu kerja
  • Memindahkan panas keluar
  • Mendistribusikan panas agar merata
  • Mengurangi temperatur mesin agar tidak terjadi overheating
Salah satu sistem yang mempunyai peranan penting pada mesin kendaraan adalah sistem pendingin. Bayangkan saja apabila tidak ada sistem pendinginan pada kendaraan, apa yang akan terjadi? Kita ketahui bahwasanya pada mesin bahan bakar akan dibakar didalam silinder untuk merubah energi panas hasil pembakaran menjadi energi gerak. Namun pada dasarnya tidak 100% energi panas yang dihasilkan dirubah menjadi energi gerak. Energi panas yang dirubah menjadi energi gerak hanya 25%, 45% akan ikut terbuang melalui pembuangan bahan bakar dan gesekan, serta sisanya 35 % akan hilang diserap oleh mesin itu sendiri.

Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang segera, sebab apabila tidak segera maka akan terjadi overheating atau panas berlebihan dan bisa menyebabkan berbagai kerusakan pada mesin kendaraan. Maka sistem pendingin inilah yang berfungsi untuk mencegah panas yang berlebihan. Pada umumnya sistem pendingin yang banyak digunakan pada kendaraan adalah sistem pendingin air.
komponen sistem pendingin mobil

Komponen Sistem Pendingin Mobil

Didalam sistem pendingin mobil terdapat beberapa komponen yang mempunyai fungsi dan peran masing-masing. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai komponen sistem pendingin mobil.

1. Kantong Air/Water Jacket

Kantong air atau yang lebih dikenal water jacket merupakan komponen dari sistem pendingin yang berfungsi untuk jalur atau jalan untuk peredaran air pendingin keseluruh komponen mesin. Bagian ini berfungsi untuk memeratakan pendinginan ke seluruh bagian kendaraan. Water jacket sebenarnya dibuat sejak awal ketika pembentukan mesin. Terdiri dari lubang untuk jalur atau jalannya air pendinginan mulai dari blok silinder sampai head silinder dan komponen-komponen mesin lainnya. 

2. Selang-Selang Air/Hose

Hose atau selang merupakan bagian dari sistem pendingin yang berfungsi untuk mengalirkan air dari radiator ke mesin (lower hose) atau dari mesin ke radiator (upper hose). Selang ini biasanya terdapat dua jenis yaitu selang atas atau upper hose dan selang bawah atau lower hose. 

3. Radiator

Radiator merupakan bagian dari sistem pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah membawa panas dari mesin dengan bantuan udara luar. Radiator terdiri dari selang besi yang dibentuk berkelok-kelok atau yang lebih dikenal dengan tube. Kemudian bagian luar terdiri dari sirip-sirip atau yang lebih dikenal dengan fin. Tube ini berfungsi untuk mengalirkan air pendinginan, sedangkan fin berfungsi untuk mengarahkan udara dari luar agar dapat mendinginkan air pendingin yang melalui tube secara maksimal.

4. Reservoir Tank/Tangki Cadangan

Reservoir tank atau tangki cadangan merupakan bagian dari sistem pendingin yang berfungsi untuk menampung cadangan cairan pendingin serta menyeimbangan perbedaan volume air pendingin ketika panas dan dingin. Reservoir tank biasanya terletak tidak jauh dari radiator dan terhubung dengan radiator melalui selang. 

5. Tutup Radiator

Tutup radiator merupakan bagian dari sistem pendingin yang berfungsi untuk menaikkan dan menyetabilkan tekanan air pendingin. Ketika panas maka tekanan cairan pendingin akan naik sehingga volume air pendingin yang ada di radiator harus dikembalian ke reservoir. Sementara itu ketika dingin maka tekanan air pendingin akan cenderung turun sehingga volume air radiator harus ditambah dengan mengambil dari reservoir tank.

6. Fan/Kipas Pendingin

Kipas pendingin atau fan merupakan bagian dari sistem pendingin yang berfungsi untuk menghembuskan udara ke radiator untuk pendinginan cairan pendingin yang ada di tube radiator. Kita ketahui bahwasanya kipas itu menghembuskan arah ke depan. Namun pada kipas pendingin radiator berbeda, putaran kipas dibalik berlawanan dengan arah jarum jam sehingga kipas menyedot udara dari depan.

Hal dilakukan karena lebih efisien yang mana ketika kendaraan bergerak kedepan maka udara dari depan akan berhembus kebelakang sesuai dengan kinerja kipas yang menyedot udara dari depan sehingga pendinginan akan lebih maksimal. Kipas pendingin terdiri dari dua jenis yaitu kipas elektrik yang akan menyala secara otomatis ketika mesin sudah mencapai suhu kerja, serta kipas konvensional yang digerakkan oleh V Belt dan terhubung dengan putaran mesin.

7. Pompa Air/Water Pump

Pompa air atau yang lebih dikenal dengan water pump adalah komponen sistem pendingin yang berfungsi untuk memompa air pendingin agar dapat bersirkulasi didalam sistem sehingga pendinginan merata ke seluruh komponen mesin. Pompa ini biasanya terletak didepan dan terhubung langsung dengan mesin melalui v belt. Tentunya semakin cepat putaran mesin maka semakin cepat juga water pump memompa cairan pendingin. 

8. Thermostat

Thermostat merupakan bagian dari sistem pendingin yang memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi dari air pendingin. Selain itu thermostat juga berfungsi utnuk mempercepat mesin mencapai suhu kerja sehingga efisiensi mesin lebih terjaga. Ketika mesin dalam kondisi dingin, maka thermostat belum membuka sehingga air pendingin hanya bersirkulasi di bagian depan saja sedangkan air pendingin yang di water jacket mesin tidak bisa bersirkulasi.

Hal ini menyebabkan pendinginan pada mesin berkurang untuk mempercepat mesin mencapai kondisi kerja. Ketika mesin sudah mencapai suhu kerja maka katup thermostat akan membuka sehingga air pendingin yang semula terjebak di water jacket mesin akan bersirkulasi dan di dinginkan oleh radiator. Proses pembukaan pada thermostat terjadi akibat komponen didalam thermostat yang terdiri dari wag atau lilin yang akan tambah panjang ketika terkena panas. Wag atau lilin akan mendorong katup thermostat agar membuka.

Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil

Cara kerja sistem pendingin sangat sederhana. Sistem pendingin akan bekerja dengan cara mensirkulasikan air pendingin untuk menyerap panas dari mesin kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai cara kerja sistem pendingin mobil.

1. Saat Mesin Masih Dingin

Ketika mesin dalam kondisi dingin, sistem pendingin mobil sebenarnya sudah bekerja. Pada kondisi ini thermostat akan menutup sehingga membagi saluran sistem pendingin mobil menjadi dua yaitu sistem pendingin bagian depan (didalam radiator) dan sistem pendingin bagian belakang (water jacket).

Thermostat yang menutup menyebabkan air pendingin yang ada didalam radiator hanya akan berputar pada bagian depan mesin akibat pemompaan oleh water pump. Sementara itu air yang terjebak didalam water jacket akan tetap menyerap panas hasil pembakaran namun dalam jumlah sedikit. Hal ini dikarenakan tidak terjadi proses sirkulasi air pendingin.

Akibat hal tersebut maka panas mesin yang dihasilkan oleh pembakaran akan maksimal sesuai yang dibutuhkan oleh mesin. Oleh karena itu kerja pengapian akan lebih efisien dan optimal. Selain itu akibat penyerapan panas yang kecil menyebabkan mesin mencapai temperatur kerja lebih cepat.
cara kerja sistem pendingin mobil

2. Saat Suhu Kerja Mesin Tercapai (80 derajat celcius)

Ketika kondisi panas atau mesin telah mencapai suhu kerja maka thermostat akan membuka sehingga air pendingin yang semula terjebak didalam water jacket akan mengalir ke radiator untuk didinginkan dengan bantuan kipas pendingin. Air pendingin yang sudah didinginkan akan dialirkan kembali ke dalam mesin untuk proses pendinginan mesin.

Sistem pendinginan ini akan bersirkulasi secara terus menerus sehingga proses pendinginan akan terjadi secara terus menerus. Air pendingin yang panas akan kembali ke radiator untuk pendinginan dan air yang sudah dingin akan di alirkan kembali kedalam mesin untuk proses pendinginan.
cara kerja sistem pendingin mobil

3. Saat Suhu Mesin Mencapai 90 Derajat Celcius

Pada saat temperatur kerja mesin sudah tercapai maka thermostat akan membuka sehingga terjadi sirkulasi air pendingin. Namun apabila kerja mesin semakin berat maka jumlah panas yang dilepas juga semakin tinggi. Oleh karena itu kipas pendingin akan berputar untuk membantu proses pelepasan panas air pendingin yang ada didalam radiator.

Namun hal diatas hanya dapat terjadi pada kendaraan yang sudah memakai kipas elektrik. Untuk kipas manual ketika mesin berputar maka kipas pendingin juga akan ikut berputar sehingga resiko terjadinya overcooling lebih besar. Oleh karena itu, untuk mobil baru sudah menggunakan kipas elektrik yang dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin.

Ditambah lagi terdapat beberapa pengaturan kecepatan pada kipas pendingin. Walaupun tidak semua kendaraan memiliki pengaturan kecepatan. Dengan adanya kipas pendingin, udara yang ada didepan radiator akan terhisap melewati sirip sirip radiator dan akan mengambil panas yang ada pada air pendingin. Oleh karena itu proses pendinginan water coolant akan lebih cepat dan efisien.
cara kerja sistem pendingin mobil
Diatas merupakan pembahasan mengenai sistem pendingin mobil. Baik dari fungsi sistem pengingin mobil, komponen sistem pendingin mobil, serta cara kerja sistem pendingin mobil.

Posting Komentar untuk "Mengenal Sistem Pendingin Mobil (Fungsi, Komponen, dan Cara Kerja)"