Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skema Amplifier AC Mobil: Gambar, Bagian, Kinerja, Dan Fungsi

Bagaimana skema amplifier pada sistem ac mobil? Dalam kendaraan modern, kenyamanan selama perjalanan menjadi hal yang tak kalah penting dengan kinerja mesin atau desain eksterior. Di tengah cuaca yang berubah-ubah, sistem pendingin udara (AC) dalam mobil telah menjadi kebutuhan esensial.

Namun, sedikit yang tahu bahwa di balik hembusan udara dingin yang menyegarkan, terdapat kompleksitas skema amplifier yang memastikan bahwa suhu yang tepat dan kualitas udara yang baik tercapai di dalam kabin kendaraan. Untuk lebih jelasnya terkait skema amplifier ac mobil baik fungsi, bagian, dan cara kerja akan diulas pada artikel berikut ini.

Fungsi Amplifier Sistem AC Mobil

Fungsi skema amplifier dalam sistem AC mobil adalah mengatur dan mengendalikan elemen-elemen penting dari sistem pendingin udara (AC) kendaraan. Amplifier dalam konteks ini adalah komponen elektronik yang mengambil masukan dari berbagai sensor dan menghasilkan keluaran yang mengontrol berbagai aspek operasi AC. Berikut beberapa fungsi utama amplifier dalam sistem AC mobil:

1. Regulasi Suhu

Amplifier menerima informasi dari sensor suhu di dalam kabin dan di luar kendaraan. Berdasarkan data ini, amplifier mengatur operasi sistem AC untuk mencapai suhu yang diinginkan dalam kabin. Ini melibatkan menghidupkan dan mematikan kompresor AC, mengatur aliran refrigeran, dan mengendalikan blower udara.

2. Kontrol Kelembaban

Sensor kelembaban memberikan informasi tentang tingkat kelembaban di dalam kabin. Amplifier menggunakan data ini untuk mengatur kadar kelembaban agar tetap nyaman dan mencegah kondensasi berlebihan di dalam kendaraan.

3. Penyesuaian Kecepatan Blower

Amplifier mengontrol kecepatan blower udara, yang mengatur seberapa cepat udara dingin atau hangat disirkulasikan ke dalam kabin. Ini memungkinkan penumpang untuk mengatur intensitas aliran udara sesuai dengan preferensi mereka.

4. Mode Operasi

Amplifier juga mengendalikan berbagai mode operasi AC, seperti sirkulasi udara dalam kabin, sirkulasi udara segar dari luar, defogging (menghilangkan embun pada kaca), dan banyak lagi.

5. Pemeliharaan Otomatis

Dalam sistem AC modern, amplifier juga bisa membantu dalam pemeliharaan sistem. Misalnya, jika ada masalah dengan suhu atau tekanan refrigeran, amplifier dapat memberikan peringatan kepada pengemudi atau bahkan mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi komponen sistem AC.

6. Integrasi dengan Sistem Kendaraan

Pada kendaraan yang lebih canggih, amplifier dalam sistem AC dapat berintegrasi dengan sistem lain, seperti sistem navigasi atau sistem kontrol kabin lainnya. Ini dapat menghasilkan pengalaman pengemudi yang lebih terkoordinasi dan nyaman.

Bagian Amplifier Sistem AC Mobil

Amplifier dalam sistem AC mobil tidak selalu mengacu pada komponen yang serupa dengan amplifier audio. Sebagai gantinya, amplifier dalam sistem AC mobil adalah sebuah kontrol elektronik yang mengatur berbagai aspek operasi AC. Berikut adalah beberapa bagian utama dari skema amplifier dalam sistem AC mobil:

1. Sensor Suhu

Sensor suhu mengukur suhu di dalam kabin dan di luar kendaraan. Informasi dari sensor ini diteruskan ke amplifier untuk membantu mengatur suhu yang diinginkan dalam kabin.

2. Sensor Kelembaban

Sensor kelembaban mengukur tingkat kelembaban di dalam kabin. Data dari sensor ini membantu amplifier mengontrol kelembaban di dalam kabin untuk menciptakan lingkungan yang nyaman.

3. Sensor Cahaya

Sensor cahaya mengukur intensitas cahaya di sekitar kendaraan. Dalam sistem AC yang lebih canggih, amplifier dapat menggunakan informasi dari sensor cahaya untuk mengatur operasi AC, seperti mengatur sejauh mana kaca jendela ditutup untuk menghindari panas berlebihan dari sinar matahari.

4. Pemancar dan Penerima Inframerah

Pada kendaraan dengan sistem pengendalian AC jarak jauh, amplifier dapat menggunakan pemancar dan penerima inframerah untuk menerima perintah dari remote control atau perangkat lainnya.

5. Unit Kontrol Elektronik (ECU)

ECU adalah otak dari amplifier. Ini adalah komputer kecil yang memproses informasi dari sensor-sensor dan menghasilkan perintah keluar untuk mengatur operasi AC. ECU juga dapat menyimpan data kesalahan dan peringatan untuk perawatan.

6. Kabel dan Konektor

Amplifier menghubungkan berbagai sensor dan komponen lainnya melalui kabel dan konektor. Ini memastikan informasi dapat berjalan dengan lancar antara sensor-sensor dan ECU.

7. Relay dan Saklar

Relay adalah saklar elektromagnetik yang dapat mengontrol aliran listrik ke komponen lain. Dalam beberapa kasus, relay dapat digunakan oleh amplifier untuk mengaktifkan atau mematikan komponen-komponen tertentu dalam sistem AC.

8. Kontrol Interface

Beberapa amplifier mungkin dilengkapi dengan antarmuka pengguna atau kontrol panel yang memungkinkan pengemudi atau penumpang untuk mengatur suhu, kelembaban, dan mode operasi AC secara manual.

9. Perangkat Keamanan

Dalam beberapa kasus, amplifier juga dapat berfungsi sebagai bagian dari sistem keamanan, seperti menghentikan operasi AC dalam situasi darurat atau jika ada masalah dengan komponen AC.

Jenis Amplifier AC Mobil

Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan dalam sistem AC mobil, yaitu amplifier idling stabilizer (Auto Relay) dan amplifier pengontrol suhu (temperature control).

1. Amplifier Idling Stabilizer (Auto Relay)

Amplifier idling stabilizer (Auto Relay) berfungsi untuk mengatur kerja AC mobil pada batas putaran mesin minimum. Ini bertujuan untuk mencegah beban berlebih (overload) pada mesin saat sistem AC bekerja pada putaran mesin rendah. Sensor putaran mesin diambil dari sistem pengapian, khususnya dari minus (-) koil pengapian.

Sinyal listrik yang diterima kemudian diolah secara elektronik dalam amplifier, menghasilkan sinyal untuk membuka dan menutup kontak relay amplifier. Selanjutnya, sinyal listrik menghubungkan baterai dengan magnet kompresor diatur. Ini bertujuan agar aliran listrik hanya mengalir dari baterai ke magnet kompresor pada putaran mesin minimum (biasanya 1000 rpm).

2. Amplifier Pengontrol Suhu (Temperature Control)

Amplifier jenis ini bekerja untuk mengatur suhu di dalam ruangan yang didinginkan agar selalu tetap pada keadaan yang nyaman. Rangkaian dasar dari pengontrol suhu melibatkan resistor pengontrol suhu dan thermistor.

Resistor pengontrol suhu adalah resistor yang dapat diatur nilainya secara manual. Saat nilai tahanan resistor diubah menjadi nilai tertentu, hal ini setara dengan mengatur suhu ruangan yang didinginkan pada batasan tertentu.

Thermistor dalam rangkaian pengontrol suhu berperan sebagai sensor suhu berdasarkan perubahan nilai tahanannya yang dihubungkan dengan nilai tahanan dari resistor pengontrol suhu. Hasilnya dikirimkan ke amplifier dalam bentuk sinyal listrik. Di dalam amplifier, sinyal suhu diolah secara elektronik dan menghasilkan sinyal untuk membuka dan menutup kontak relay.

Skema Amplifier AC Mobil

Berikut adalah gambaran skema atau rangkaian amplifier AC mobil:

skema amplifier ac mobil

Cara Kerja Skema Amplifier AC Mobil

Cara kerja skema amplifier AC mobil sebenarnya cukup sederhana. Ketika kunci kontak dinyalakan, arus dari baterai standby mengalir dalam rangkaian sistem. Saat saklar blower diaktifkan, relay pemanas akan aktif dan mengalirkan arus ke motor blower sehingga blower bekerja. Saat saklar AC diaktifkan, aliran listrik masuk ke dalam amplifier, namun ini hanya terjadi jika blower telah diaktifkan sebelumnya.

Amplifier AC mobil bekerja dengan mengeluarkan arus ke relay magnetic clutch dan engine ECU saat saklar ganda aktif, dengan tekanan refrigeran berkisar antara 2,0 kg/cm² hingga 3,2 kg/cm². Jika tekanan terlalu rendah, pressure switch akan aktif, memutuskan aliran arus ke relay magnetic clutch sehingga sistem AC mati. Sebaliknya, jika tekanan terlalu tinggi, pressure switch juga akan aktif.

Thermistor akan memberikan informasi suhu evaporator ke amplifier. Jika suhu evaporator di bawah 10 derajat Celsius, relay magnetic clutch akan mati sehingga magnetic clutch tidak aktif. Ketika magnetic clutch aktif, amplifier akan mengirimkan sinyal ke VSV agar berfungsi, meningkatkan putaran mesin saat dalam kondisi diam agar mesin tidak mati saat diam.

Ketika kendaraan dipercepat, engine ECU akan mengirimkan sinyal ke amplifier yang kemudian diteruskan untuk menonaktifkan relay magnetic clutch sehingga kompresor tidak beroperasi.

Secara keseluruhan, skema amplifier sistem AC mobil bekerja dengan menggabungkan informasi dari berbagai sensor untuk mengatur suhu, aliran udara, dan kelembaban di dalam kabin kendaraan. Proses ini memastikan kenyamanan pengemudi dan penumpang dalam berbagai kondisi cuaca dan lingkungan.

Posting Komentar untuk "Skema Amplifier AC Mobil: Gambar, Bagian, Kinerja, Dan Fungsi"