Pulse Code Modulation Atau PCM: Fungsi Dan Cara Kerja
Sistem PCM ini sebagai satu sistem di mana saat sebelum ditransmisikan, signal info yang biasanya analog akan diganti dahulu jadi signal diskret yang seterusnya dikodekan ke bentuk kode tertentu.
Dalam pembangkitanya , untuk membuat signal PCM dari 1 atau beberapa signal analog membutuhkan proses. Salah satunya proses itu adalah proses kuantisasi. Untuk lebih jelasnya terkait pulse code modulation baik pengertian, fungsi, dan sistem atau cara kerja akan diulas pada artikel berikut ini.
Pulse Code Modulation?
Pulse code modulation (PCM) adalah digital analog representasi signal di mana besarnya signal contoh dengan teratur pada jeda yang seragam, selanjutnya dikuantisasi untuk serangkain simbol numeric (umumnya biner) kode. Konsep kerja pulse code modulation terbagi dalam 3 tahapan yaitu sample, quantizing, dan coding.
Dalam kata lain PCM (Pulse Code Modullation) sebagai tehnik modulasi signal kode di mana saat sebelum ditrasmisikan, signal info yang biasanya analog terlebuh dahulu dikonversikan di dalam wujud kode. Kode yang biasa dipakai dalam PCM-30 adalah kode biner 16-bit.
Dalam perubahannya dan dari beragam analisis yang sudah dilaksanakan , dianggap jika sistem PCM memiliki keunggulan salah satunya sistem peyaluran info yang ada. Keunggulan yang paling mencolok adalah kekuatanya dalam tekan noise dan intervensi.
Sistem Pulse Code Modulation (PCM)
Terdapat beberapa mekanisme atau cara kerja pada sistem pulse code modulation diantaranya yaitu:
1. Sample
Proses sample sebagai proses awalnya untuk mengkonversikan signal analog jadi signal digital.Pada proses ini signal analog disampel secara periodik dalam selang saat yang masih tetap, hingga didapat signal yang diskontinyu dengan amplitudo sebentar dari signal analog itu.
2. Kuantisasi
Seperti sudah diterangkan , proses sample bisa disebutkan sebagai proses modulasi amplitudo pulsa (Pulse Amplitudo Modulation - PAM) , di mana signal info dipakai langsung untuk memodulasi jejeran pulsa pulsa pembawa (pulse sample). Berbentuk simpel signal PAM bisa ditrasmisikan langsung. Ingat amplitudo yang ditransmisikan langsung.
Ingat amplitudo yang ditransmisikan tak terbatas banyaknya hingga noise dan masalah lain bisa secara mudah masuk ke sistem karena itu sisten ini jarang-jarang dipakai.
3. Pengkodean
Signal contoh yang sudah dikuantisasi bisa ditransmisikan secara langsung sebagai signal PAM yang terkuantisasi (PAM-er). Banyak jenjang amplitudo yang ditransmisikan mengakibatkan terjadinya kemungkinan kekeliruan dalam akseptasinya relatif besar. Karena kekurangan ini sistem PAM ini banyak dipakai sebagai proses di antara dari sistem PCM.
4. Media Transmisi
Media transmisi dalam sistem PCM sebagai penyambung di antara proses encoding dengan decoding. Media transmisi bisa berbentuk aliran phisik seperti kabel atau serat optik. Dan bisa berbentuk aliran non phisik yaitu sistem radio dan sisten satelit.
5. Pendekodean
Operasi pertama dibagaian yang menerima adalah mendemodulasikan signal PCM dari gelombang pembawanya. Signal berbentuk jejeran pulsa-pulsa diketahui dan dipisah dari adanya noise sepanjang transmisi. Pada proses pendeteksian, tidak ada atau ada pulsa benar-benar dikuasai oleh kedatangan noise sepanjang transmisi itu. Jika noise yang masuk lumayan besar, karena itu kekeliruan dalam pendeteksian bisa terjadi.
6. Filter low-pass
Keluaran dekoder sebagai pulsa-pulsa PAM yang terkuantisasi (PAM-er), sama denagn signal PAM pada keluaran pengkuantisasi di bagian pemancar. Signal PAM ini dikembalikan ke bentuk analognya denagn melewati signal lewat filter low-pass. Selain itu filter low-pass pisahkan signal pita dasar dari harmonisasinya dan pisahkan noise yang masuk sepanjang transmisi
Diatas adalah ulasan terkait pulse code modulation baik pengertian, fungsi, dan sistem atau cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Posting Komentar untuk " Pulse Code Modulation Atau PCM: Fungsi Dan Cara Kerja"
Posting Komentar