Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Elektrik Power Steering Berat : 5 Penyebab Dan Ulasannya

elektrik power steering berat
Elektrik Power Steering Berat - Elektrik power steering merupakan salah satu pengembangan pada sistem kemudi yang menggunakan motor elektrik untuk membantu menggerakkan kemudi. Namun dengan penggunaan motor listrik ini sering menimbulkan kerusakan atau permasalahan yaitu kemudi berat. Lalu apa sih penyebab elektrik power steering berat?

Pada elektrik power steering menggunakan energi listrik untuk menggantikan minyak pada hidrolik power steering. Energi listrik ini dikontrol oleh ECU untuk memutarkan motor listrik. Motor listrik yang berputar dihubungkan ke power cylinder untuk membantu menggerakan roda kemudi. Untuk lebih lanjut mengenai EPS sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya.

Walaupun sudah tidak menggunakan minyak atau oli, namun bukan berarti elektrik power steering dapat terlepas dari pemeriksaan ataupun perawatan. Elektrik power steering perlu dilakukan perawatan untuk menjaga perfoma power steering. Berbagai perawatan yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan sambungan, socket, serta kondisi accu.

Apabila perawatan pada elektrik power steering tidak dilakukan maka dapat menimbulkan berbagai kerusakan. Kerusakan yang paling umum pada power steering yaitu berat. Apabila timbul kerusakan biasanya akan lampu indikator power steering akan menyala. 

Elektrik power steering yang berat dapat disebabkan oleh berbagai hal. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab elektrik power steering menjadi berat. Untuk lebih jelasnya mengenai elektrik power steering berat akan dibahas lebih lanjut pada artikel berikut ini.

Elektrik Power Steering Berat

Terdapat beberapa penyebab yang mengakibatkan elektrik power steering menjadi berat. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai elektrik power steering berat.

1. Tidak ada atau Kurang Arus Listrik Yang Mengalir Ke EPS

Elektrik power steering memanfaatkan arus listrik untuk membantu menggerakkan sistem kemudi. Oleh karena itu sistem kemudi menjadi lebih ringan ketika kendaraan dibelokan. Namun apa yang terjadi ketika elektrik power steering tidak mendapat suplai arus listrik?

Pada elektrik power steering terdapat rangkaian kelistrikan yang digunakan untuk mengontrol kerja dari EPS. Arus listrik yang mengalir ke motor EPS dikontrol oleh ECU atau module EPS. Arus listrik yang mengalir diatur berdasarkan seberapa besar putaran kemudi yang dideteksi oleh torque sensor. Ketika motor listrik mendapat arus listrik maka akan berputar untuk membantu menggerakan power cylinder.

Tanpa adanya arus listrik maka motor listrik tidak dapat berputar untuk membantu menggerakkan power cylinder. Oleh karena itu sistem kemudi akan menjadi berat ketika berputar. Apabila terjadi permasalahan pada elektrik power steering maka akan muncul lampu indikator pada dashboard.

Terdapat beberapa penyebab tidak adanya arus listrik pada elektrik power steering. Seperti umumnya pada sebuah rangkaian kelistrikan, tidak adanya arus listrik disebabkan oleh:
  • Sekering putus
  • Socket terlepas
  • Kabel putus
  • Sistem pengisian rusak
Berbagai hal diatas harus diperiksa satu per satu untuk mengetahui penyebab tidak adanya arus yang mengalir ke elektrik power steering. Pemeriksaan diurutkan mulai dari pemeriksaan sekering yang memang sering terjadi permasalahan pada rangkaian kelistrikan. Untuk mengecek sekering EPS dapt membuka pada fuse box. 

Selain itu, sistem pengisian yang rusak juga akan mempengaruhi kinerja dari EPS. Hal ini dikarenakan sistem pengisian tidak mampu mengisi ulang baterai sehingga tidak ada suplai arus dari baterai ke EPS.

2. Kerusakan Pada Motor Listrik EPS

Motor EPS sebenarnya sama seperti motor penggerak lainnya. Didalamnya terdapat field coil atau gulungan kawat yang dapat berputar ketika terdapat arus listrik yang mengalir ke motor. Namun gulungan ini juga rawan terjadi kerusakan. 

Selain itu pada motor elektrik power steering atau EPS juga terdapat carbon brush yang akan aus dalam jangka pemakaian tertentu. Carbon brush ini yang akan mengalirkan arus listrik ke bagian armature sehingga motor EPS dapat berputar.

Apabila terjadi kerusakan pada motor EPS maka motor tidak dapat berputar sebagaimana mestinya. Akibatnya tidak ada yang membantu menggerakkan power cylinder sehingga sistem kemudi menjadi berat.

3. Module EPS Eror atau Rusak

Pada elektrik power steering atau EPS terdapat komponen yang bernama module atau ECU EPS. Module EPS berfungsi untuk mengatur kerja dari EPS tergantung kebutuhan kendaraan. Artinya module EPS yang mengatur kapan EPS membantu kinerja sistem kemudi agar menjadi ringan, atau kapan EPS menonaktifkan diri agar stabilitas pengemudian lebih baik.

Oleh karena itu apabila terjadi kerusakan pada module EPS akan menyebabkan elektrik power steering menjadi berat. Hal ini dikarenakan tidak ada yang mengatur kinerja dari motor EPS (tidak ada arus ke motor EPS). 

Kerusakan module EPS dapat disebabkan oleh berbagai hal. Namun pada umumnya kerusakan module EPS diakibatkan oleh short circuit atau konsleting. Short circuit dapat terjadi apabila arus listrik yang mengalir terlalu besar ataupun akibat air yang masuk kedalam module EPS.

Ciri module EPS yang mengalami kerusakan biasanya terdapat bagian yang mengalami kondisi gosong, terbakar, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang merusak jalur EPS yang digunakan untuk mengontrol kerja dari EPS.  Jika terjadi hal seperti itu, maka perlu dilakukan penggantian module EPS dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

4. Sensor EPS Tidak Bekerja

Module EPS akan mengalirkan arus listrik ke motor EPS sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Apabila kendaraan berjalan pelan maka arus listrik yang dialirkan ke motor EPS banyak sehingga motor EPS dapat berputar lebih cepat untuk membantu menggerakkan power cylinder pada sistem kemudi. Sebaliknya apabila kendaraan berjalan cepat maka arus listrik yang mengalir ke motor EPS dibatas sehingga tercipta stabilitas dalam pengemudian.

Untuk dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan kendaraan, maka diperlukan sebuah sensor yang dapat mendeteksi kondisi kendaraan. Pada elektrik power steering biasanya menggunakan dua sensor utama yaitu torque sensor dan speed sensor. Torque sensor untuk mengetahui banyaknya putaran pada sistem kemudi. Sementara itu speed sensor digunakan untuk mengetahui kecepatan kendaraan.

Apabila terjadi kerusakan pada sensor sensor EPS maka informasi yang dikirimkan ke ECU atau module EPS tidak sesuai dengan kebutuhan mesin. Artinya sensor tidak dapat mengirimkan data sebagaimana mestinya. Akibatnya elektrik power steering menjadi berat. 

5. Setting EPS

Pada beberapa kendaraan mewah biasanya terdapat settingan EPS. Settingan elektrik power steering terdiri dari dua mode yaitu mode auto dan mode manual. Mode auto biasanya secara otomatis akan mengatur kinerja EPS sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Sementara itu mode manual akan menyetting kerja elektrik power steering sesuai keinginan pengemudi.

Pada mode manual biasanya terdiri dari dua pilihan yaitu mode sport dan mode comfort. Mode comfort akan mengatur EPS menjadi lebih ringan. Sementara itu mode sport akan mengatur kerja dari EPS agar lebih berat sehingga stabilitas kendaraan pada saat kecepatan tinggi akan terjaga.

Oleh karena itu sebelum mendiagnosa terjadi kerusakan pada elektrik power steering perlu dilakukan pengecekan apa mode EPS yang digunakan. Oleh karena itu dapat dikembalikan ke settingan yang sesuai dengan kebutuhan pengemudi.

Jika ditemukan gejala elektrik power steering berat maka harus dilakukan berbagai pemeriksaan untuk memastikan permasalahan pada elektrik power steering. Hal ini dikarenakan akan mengganggu kinerja dari elektrik power steering.

Posting Komentar untuk "Elektrik Power Steering Berat : 5 Penyebab Dan Ulasannya"