Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Oil Pump: 2 Peran, Jenis, Dan Cara Kerja

Apa saja fungsi dari oil pump? Di balik gemerlapnya teknologi mobil modern yang kompleks, terdapat serangkaian komponen vital yang bekerja harmonis untuk menjaga mesin beroperasi dengan lancar. Salah satu komponen utama yang sering luput dari perhatian kita adalah oil pump, atau yang dikenal sebagai pompa oli. Meskipun sering kali tersembunyi di dalam mesin, peran oil pump sangatlah krusial dalam menjaga kesehatan mesin mobil.
 
Seringkali disebut sebagai "jantung" dari sistem pelumasan mesin, oil pump bertanggung jawab atas distribusi minyak pelumas ke setiap komponen mesin yang memerlukan pelumasan. Tanpa oil pump yang berfungsi dengan baik, mesin akan mengalami gesekan berlebihan, panas yang tidak terkendali, dan bahkan bisa berujung pada kegagalan mesin yang serius.
 
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri secara mendalam fungsi oil pump dalam sistem pelumasan mesin mobil. Dari mekanisme kerjanya hingga pentingnya menjaga kinerja oil pump, kita akan melihat bagaimana komponen kecil ini memiliki dampak besar terhadap kinerja dan masa pakai mesin mobil Anda. Yuk, kita telusuri lebih jauh!
fungsi oil pump

Fungsi Oil Pump dalam Mesin Mobil

Oil pump memiliki fungsi krusial dalam menjaga kinerja mesin mobil dengan memastikan pelumasan yang optimal. Dua fungsi utama dari pompa ini membentuk pondasi penting dalam menjaga keandalan dan kesehatan mesin. Mari kita telaah lebih lanjut terkait fungsi oil pump berikut:

1. Distributor Oli

Salah satu fungsi utama pompa oli atau oil pump adalah sebagai distributor oli yang mengalirkan minyak pelumas dari reservoir ke dalam saluran pemompaan. Proses pengambilan oli ini bervariasi tergantung pada jenis pompa yang digunakan. Setelah minyak pelumas tersedia di dalam saluran pompa, pompa akan bertugas mendorong oli ke berbagai aplikasi di dalam mesin yang memerlukan pelumasan. Dengan demikian, pompa oli menjadi penghubung vital antara reservoir oli dan komponen-komponen mesin yang membutuhkan pelumasan.

2. Pemberi Tekanan

Selain memiliki fungsi sebagai distributor, pompa oli atau oil pump juga bertindak sebagai pemberi tekanan dalam sistem pemompaan. Pompa ini menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mendorong oli sehingga dapat terdistribusi dengan merata ke seluruh bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Dengan tekanan yang dihasilkan oleh pompa oli, sistem pelumasan mesin dapat beroperasi secara efisien dan memastikan bahwa setiap komponen mesin terlumasi dengan baik. Keunggulan utama dari pompa oli adalah kemampuannya untuk bekerja secara mandiri tanpa memerlukan bantuan pompa tambahan, sehingga mengoptimalkan efisiensi dan keandalan sistem pelumasan.

Cara Kerja Pompa Oli Mobil

Pada dasarnya, pompa oli dalam mesin mobil berfungsi untuk menyediakan dan mengalirkan minyak pelumas ke seluruh bagian mesin yang membutuhkan pelumasan. Proses ini terjadi dalam beberapa tahap yang penting untuk menjaga kelancaran operasi mesin. Mari kita telaah cara kerja pompa oli mobil secara rinci:

1. Penyaringan Minyak

Langkah pertama dalam proses ini adalah oli melewati stainer atau penyaring di dalam bak oli. Fungsi dari stainer ini adalah untuk menyaring kotoran yang berukuran besar sehingga tidak masuk ke dalam pompa oli. Setelah itu, oli akan melanjutkan perjalanan menuju filter oli untuk menyaring kotoran yang lebih halus dan menjaga agar oli yang masuk ke mesin tetap bersih.

2. Penyedotan dan Penyaluran Oli

Setelah melewati proses penyaringan, oli akan disedot oleh pompa oli dan disalurkan ke seluruh komponen mesin melalui saluran oli. Pompa oli bekerja berdasarkan putaran mesin, baik dari crankshaft, camshaft, maupun timing belt. Bahkan saat mesin dalam kondisi idle, pompa oli tetap beroperasi meskipun dengan tekanan oli yang rendah.

3. Pengaman Tekanan

Pompa oli dilengkapi dengan katup pengaman yang berfungsi untuk mencegah tekanan oli naik secara berlebihan saat mesin bekerja pada putaran tinggi. Ketika tekanan oli meningkat, katup pengaman akan terbuka sehingga oli dapat kembali ke bak oli dan mencegah kerusakan pada sistem pelumasan.

Jenis Pompa Oli dan Komponennya

Pompa oli mobil memiliki beberapa jenis tergantung pada model dan desain mesin mobil. Berikut adalah tiga jenis pompa oli yang umum digunakan beserta komponen-komponennya:

1. Pompa Oli Trochoid

Pompa oli ini terdiri dari inner rotor dan outer rotor yang dipasang pada casing dengan lubang masuk dan keluar oli. Putaran inner rotor menggerakkan outer rotor sehingga oli dapat dipompa.

2. Pompa Oli Internal Gear

Mirip dengan pompa oli trochoid, namun dengan adanya ruang pembatas antara inner dan outer gear yang membuat volume oli yang dapat dipompa menjadi lebih besar.

3. Pompa Oli External Gear

Pompa oli ini memiliki dua gear yang diletakkan bersisian dan sejajar. Putaran drive gear akan memutar driven gear sehingga oli dapat disedot dan disalurkan.

Tanda-tanda Pompa Oli Bermasalah dan Cara Merawatnya

Pompa oli yang berfungsi dengan baik adalah salah satu elemen penting dalam menjaga kesehatan mesin mobil. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi masalah pada pompa oli dan langkah-langkah perawatan yang dapat dilakukan. Berikut ini adalah beberapa tanda pompa oli bermasalah dan cara merawatnya:

Tanda-tanda Pompa Oli Bermasalah:

1. Tekanan Oli Rendah

Perubahan tekanan oli dapat menjadi indikator awal masalah pada pompa oli. Tekanan oli yang rendah dapat terlihat melalui indikator oli pada dashboard mobil. Jika tekanan oli tetap rendah setelah volume oli diperiksa dan dipastikan normal, kemungkinan besar pompa oli mengalami masalah.

2. Suhu Mesin Meningkat

Pompa oli yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengakibatkan oli tidak sirkulasi dengan optimal di dalam mesin. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu mesin atau overheat. Tanda-tanda suhu mesin yang meningkat dapat dilihat melalui indikator suhu pada dashboard mobil. Jika lampu indikator suhu tidak kunjung padam, segera bawa kendaraan ke bengkel terdekat untuk diperiksa.

3. Suara Kasar dari Perangkat Hidrolik

Pelumas yang cukup penting bagi perangkat hidrolik agar dapat beroperasi dengan baik dan menghasilkan suara yang halus. Jika pompa oli mengalami kerusakan, perangkat hidrolik mungkin akan terdengar kasar saat mobil dikendarai. Suara bising ini menandakan adanya gesekan antara komponen, dan perlu ditangani segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Cara Merawat Pompa Oli:

1. Kenali Kondisi Pompa

Pertama-tama, penting untuk secara rutin memeriksa kondisi pompa oli. Jika terdapat tanda-tanda seperti asap putih tebal atau hitam pekat keluar dari mobil, itu bisa menjadi indikasi masalah pada sistem pelumasan. Perhatikan perubahan-perubahan ini dan segera periksakan kendaraan ke bengkel jika diperlukan.

2. Rawat Filter Oli secara Rutin

Filter oli adalah komponen penting dalam menjaga kinerja pompa oli. Pastikan untuk secara berkala mengganti filter oli setiap kali melakukan penggantian oli. Filter oli yang bersih akan membantu mencegah pompa oli dari overheat dan memperpanjang umur pakainya.

Dengan demikian, fungsi oil pump tidak hanya berperan sebagai distributor minyak pelumas, tetapi juga sebagai pemberi tekanan yang memastikan pelumasan yang memadai bagi setiap bagian mesin. Dengan fungsi ganda ini, pompa oli menjadi salah satu komponen yang sangat vital dalam menjaga kesehatan dan performa mesin mobil secara keseluruhan.

Posting Komentar untuk "Fungsi Oil Pump: 2 Peran, Jenis, Dan Cara Kerja"