Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Daftar Kode DTC Avanza: 23 Kedipan Mil, Kerusakan, Penyebab, Dan Solusi

Apa saja daftar kode dtc avanza? Di balik panel kendaraan modern seperti Toyota Avanza, tersimpan informasi vital mengenai kesehatan dan kinerja mesin. Sistem Diagnosis Trouble Code (DTC) adalah kumpulan kode rahasia yang menyediakan panduan bagi teknisi dan mekanik untuk mengidentifikasi potensi masalah. Pada Toyota Avanza, pemahaman mendalam terhadap Daftar Kode DTC adalah kunci untuk merawat dan memperbaiki kendaraan dengan efisien.

Daftar Kode DTC tidak sekadar himpunan angka dan huruf yang muncul di perangkat pemindai kendaraan. Mereka adalah jendela rahasia ke dalam sistem otomotif, memberikan petunjuk ketika ada ketidaknormalan dalam operasi mesin. Dengan pemahaman yang tepat, pemilik kendaraan dapat membaca dan menginterpretasikan kode-kode ini.

Sebelum memasuki rincian, mari kenali beberapa contoh Daftar Kode DTC yang mungkin ditemui pada Toyota Avanza. Kode-kode ini mencakup berbagai sistem, mulai dari mesin hingga komponen-komponen lainnya. Dengan mengetahui makna dari setiap kode, pemilik kendaraan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan atau mengatasi masalah ketika muncul.

daftar kode dtc avanza

Daftar Kode DTC Avanza

Ketika panel kontrol mesin pada Toyota Avanza menyala dengan lampu peringatan misterius, pemilik kendaraan seringkali dibingungkan. Namun, di balik kebingungan itu, terdapat daftar kode rahasia yang disebut sebagai Diagnostic Trouble Code (DTC), mengungkap potensi masalah di dalam mesin. Berikut adalah beberapa daftar kode DTC yang umumnya muncul pada Toyota Avanza, penyebab potensial, dan solusi yang mungkin diperlukan:

13 - P0335: Malfungsi Sirkuit "A" Sensor Posisi Crankshaft

Penyebab Potensial: Open atau short dalam sirkuit sensor posisi crankshaft, sensor posisi crankshaft, plat sensor posisi crankshaft No.1, ECM.
Solusi: Periksa dan ganti sensor posisi crankshaft jika diperlukan, periksa kabel dan konektor untuk kebocoran atau kerusakan.

14 - P0340: Sirkuit "A" Sensor Posisi Camshaft (Bank 1 atau Single Sensor)

Penyebab Potensial: Open atau short dalam sirkuit sensor posisi camshaft, sensor posisi camshaft, camshaft (timing rotor), ECM.
Solusi: Periksa sensor posisi camshaft dan komponen terkaitnya, periksa kabel dan konektor.

16 - P0350: Sirkuit Primer/Sekunder "A" Koil Pengapian

Penyebab Potensial: Open atau short dalam sirkuit IG (1 sampai 4), koil pengapian assembly No.1 sampai No.4, ECM.
Solusi: Periksa koil pengapian dan sirkuitnya, periksa kabel dan konektor.

18 - P0325: Sirkuit Sensor Knock 1

Penyebab Potensial: Open atau short dalam sirkuit sensor knock, knock sensor (kendor atau under torqued), ECM.
Solusi: Periksa sensor knock dan kabelnya, pastikan terpasang dengan benar.

21 - P0130: Sirkuit Sensor Oksigen (Bank 1 Sensor 1)

Penyebab Potensial: Open atau short dalam sirkuit sensor heated oxygen (sensor 1), sensor heated oxygen (sensor 1), heater sensor heated oxygen (sensor 1), ECM.
Solusi: Periksa dan ganti sensor heated oxygen jika perlu, lakukan pemeriksaan pada kabel dan konektor untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan.

23 - P0135: Sirkuit Heater Sensor O2 (Bank 1 Sensor 1)

Penyebab Potensial: Open atau short dalam sirkuit heater dari sensor heated oxygen (sensor 1), sensor heated oxygen (sensor 1), ECM.
Solusi: Periksa fungsi heater sensor heated oxygen, pastikan kabel dan konektor tidak mengalami masalah.

25 - P0171: Sistem Terlalu Kurus (Malfungsi A/F Kurus, Bank 1)

Penyebab Potensial: Beragam, termasuk masalah pada sistem induksi udara, injektor tersumbat, sensor tekanan absolut manifold, tekanan bahan bakar, kebocoran gas dari sistem exhaust, dll.
Solusi: Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem induksi udara, injektor, sensor, dan bagian terkait lainnya.

26 - P0172: Sistem Terlalu Gemuk (Malfungsi A/F Gemuk, Bank 1)

Penyebab Potensial: Injektor bocor atau tersumbat, masalah pada sensor tekanan absolut manifold, sistem pengapian, dll.
Solusi: Periksa dan bersihkan injektor, pemeriksaan pada sistem pengapian, dan pengecekan tekanan bahan bakar.

31 - P0105: Sirkuit Tekanan Absolute Manifold / Tekanan Barometric

Penyebab Potensial: Open atau short circuit dalam sensor tekanan absolute manifold, sensor tekanan absolut manifold, ECM.Solusi: Periksa kondisi sensor tekanan absolut manifold dan kabelnya, pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan.

41 - P0120: Malfungsi Sirkuit Sensor Posisi Pedal Throttle / Switch "A"

Penyebab Potensial: Open atau short dalam sirkuit sensor posisi throttle, sensor posisi throttle, ECM.
Solusi: Pemeriksaan dan penggantian jika perlu pada sensor posisi throttle, periksa kabel dan konektor.

42 - P0115: Gangguan pada Sirkuit Sensor Temperatur Cairan Pendingin Mesin

Potensi Penyebab: Adanya open atau short circuit dalam sirkuit sensor temperatur cairan pendingin mesin, kerusakan pada sensor temperatur cairan pendingin mesin, masalah pada ECM.
Solusi: Inspeksi menyeluruh pada kabel dan konektor sirkuit sensor, ganti sensor temperatur cairan pendingin jika diperlukan.

43 - P0110: Kendala pada Sirkuit Temperatur Udara Intake

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit sensor temperatur udara intake, kerusakan pada sensor temperatur udara masuk, masalah pada ECM.
Solusi: Periksa kabel dan konektor sensor temperatur udara intake, ganti sensor jika diperlukan.

44 - P1530: Sistem Sinyal Sensor Temperatur Evaporator Air Conditioner

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit thermistor cooler No.1, kerusakan pada thermistor cooler No.1, masalah pada ECM.
Solusi: Cek kabel dan konektor pada sirkuit thermistor cooler, ganti thermistor cooler No.1 jika diperlukan.

51 - P1520: Gangguan pada Sirkuit Switch A/C

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit sensor posisi throttle, short dalam sirkuit switch kontrol cooler (dengan heater), masalah pada switch kontrol cooler assembly (dengan heater), short dalam sirkuit switch kontrol temperatur A/C (tanpa heater), masalah pada switch kontrol temperatur A/C (menyatu dengan switch kontrol heater assembly) (tanpa heater), masalah pada ECM.
Solusi: Lakukan pemeriksaan pada sensor posisi throttle, switch kontrol cooler, dan switch kontrol temperatur A/C, ganti komponen yang rusak.

52 - P0500: Sensor Kecepatan Kendaraan

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit sensor kecepatan, masalah pada sirkuit speedometer (Meter kombinasi), masalah pada ECM.
Solusi: Cek kondisi sensor kecepatan dan kabelnya, periksa sirkuit speedometer, lakukan penggantian jika perlu.

54 - P1510: Gangguan pada Sirkuit Sinyal Starter

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit sinyal starter, masalah pada sirkuit speedometer, masalah pada ECM.
Solusi: Periksa kabel dan konektor pada sirkuit starter, lakukan pengecekan pada sirkuit speedometer, ganti ECM jika diperlukan.

71 - P0505: Kendala pada Sistem Kontrol Idle

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit katup Idle Speed Control (ISC), katup ISC macet pada posisi terbuka atau tertutup, masalah pada ECM.
Solusi: Inspeksi pada sirkuit ISC, periksa kondisi katup ISC, lakukan penggantian jika perlu.

73 - P1349: Kendala pada Sistem VVT (Bank 1)

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit camshaft timing oil control valve, masalah pada timing katup, katup kontrol timing oli camshaft, filter camshaft timing oil control valve, camshaft timing sprocket assembly, masalah pada ECM.
Solusi: Periksa setiap komponen dalam sirkuit VVT, ganti yang rusak atau cacat.

74 - P1656: Kendala pada Sikuit OCV (Bank 1)

Potensi Penyebab: Adanya open atau short dalam sirkuit camshaft timing oil control valve, masalah pada katup kontrol timing oli camshaft, masalah pada ECM.
Solusi: Inspeksi dan ganti komponen yang bermasalah pada sirkuit OCV.

75 - P1346: Sensor VVT / Range Sirkuit Sensor Posisi Camshaft / Problem Performance (Bank 1)

Potensi Penyebab: Masalah mekanikal (rantai timing loncat gigi, rantai telah memanjang), masalah pada timing katup, masalah pada ECM.
Solusi: Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada mekanikal mesin, ganti komponen yang rusak.

76 - P0443: Kendala pada Sirkuit Purge Control Valve Sistem Evaporative Emission Control

Potensi Penyebab: Adanya open atau short pada sirkuit vacuum switching valve (EVAP), masalah pada vacuum switching valve (EVAP), masalah pada ECM.
Solusi: Cek sirkuit dan komponen EVAP, ganti yang rusak.

81 - P1601: Kendala pada Sinyal Immobiliser

Potensi Penyebab: Masalah pada sistem engine immobiliser, masalah pada ECU kunci transponder assembly (ECU Immobiliser), open atau short dalam line komunikasi (wire harness atau konektor), masalah pada ECM.
Solusi: Periksa dan perbaiki kesalahan pada sistem immobiliser, ganti ECU kunci transponder jika diperlukan.

83 - P1600: Kendala pada Sirkuit Sinyal Immobiliser

Potensi Penyebab: Masalah pada ECM.
Solusi: Cek kondisi ECM, lakukan penggantian jika perlu.

Cara Mengatasi Kode DTC Avanza Yang Muncul

Cara mengatasi daftar kode DTC (Diagnostic Trouble Code) pada Toyota Avanza yang muncul memerlukan pendekatan yang sistematis. Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat Anda pertimbangkan untuk menanggapi daftar kode dtc pada toyota avanza yang muncul:

1. Baca dan Catat Kode DTC

Periksa manual servis kendaraan atau dokumentasi teknis resmi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kode DTC yang muncul. Catat kode tersebut dengan tepat.

2. Reset Kode DTC

Jika kendaraan masih beroperasi normal setelah munculnya kode DTC, Anda dapat mencoba meresetnya. Gunakan alat pemindai OBD-II atau lepaskan terminal negatif dari baterai selama beberapa menit sebelum menghubungkannya kembali.

3. Periksa Koneksi Kabel dan Konektor

Pastikan kabel dan konektor terkait dengan komponen yang terkait dengan kode DTC terhubung dengan baik dan tidak rusak. Kelemahan koneksi dapat menyebabkan masalah sensor atau komponen lain.

4. Periksa Komponen Terkait

Fokus pada komponen yang terkait dengan kode DTC yang muncul. Ini bisa mencakup sensor-sensor seperti sensor oksigen, sensor tekanan udara, atau katup kontrol.

5. Ganti Komponen Rusak

Jika Anda menemukan komponen yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik, pertimbangkan untuk menggantinya. Pastikan menggantinya dengan suku cadang yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.

6. Periksa dan Bersihkan Ground (Tanah) dan Power (Daya)

Pastikan ground dan power yang terhubung dengan komponen elektris kendaraan dalam kondisi baik. Bersihkan korosi atau kotoran yang mungkin menghambat koneksi yang baik.

7. Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh

Jika langkah-langkah di atas tidak mengatasi masalah, sebaiknya membawa kendaraan ke bengkel atau mekanik yang berpengalaman. Mereka dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan peralatan diagnosa yang lebih canggih dan mengevaluasi potensi masalah yang lebih kompleks.

8. Software Update atau Reflash (Jika Diperlukan)

Beberapa masalah DTC dapat diatasi dengan pembaruan perangkat lunak atau reflash dari dealer resmi. Ini bisa termasuk pembaruan untuk sistem kontrol mesin atau modul-modul kendaraan lainnya.

9. Perhatikan Gejala Lain

Amati apakah ada gejala tambahan atau perubahan dalam kinerja kendaraan. Informasi ini dapat membantu teknisi untuk mengidentifikasi masalah lebih lanjut.

Kesimpulan

Daftar Kode DTC pada Toyota Avanza adalah kunci penting untuk membuka pintu rahasia mesin kendaraan. Memahami arti setiap kode dapat memberikan pemilik kendaraan panduan awal untuk merawat dan menjaga performa kendaraan mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi dan perbaikan yang lebih mendalam memerlukan pengetahuan teknis yang lebih spesifik. Melibatkan teknisi yang berpengalaman adalah langkah bijak untuk memastikan perbaikan yang tepat dan efisien.

Posting Komentar untuk "Daftar Kode DTC Avanza: 23 Kedipan Mil, Kerusakan, Penyebab, Dan Solusi"