Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terminal Relay Yang Dihubungkan Dengan Saklar On/Off: 2 Terminal

Dalam dunia kelistrikan, keberadaan terminal relay yang dihubungkan dengan saklar on/off yaitu memegang peran sentral dalam mengendalikan dan mengatur aliran daya listrik. Kombinasi antara terminal relay dan saklar on/off membentuk suatu sistem pengendalian yang vital, memungkinkan kendali yang presisi atas perangkat atau komponen yang bergantung pada pasokan daya listrik.

Saklar on/off, yang umumnya dikenal sebagai penghubung atau pemutus sirkuit, berfungsi sebagai pemutus aliran daya listrik ketika dalam posisi mati (off) dan membuka jalur untuk aliran daya ketika dalam posisi hidup (on). Terminal relay, di sisi lain, bertugas untuk mendeteksi perubahan posisi saklar dan meresponsnya dengan mengontrol aliran daya atau mengaktifkan fungsi tertentu pada suatu sistem.

Artikel ini akan mengulas yaitu terkait peran serta keterkaitan terminal relay yang dihubungkan dengan saklar on/off, bagaimana kombinasi keduanya menciptakan sistem pengendalian yang efektif, serta aplikasi praktis dari hubungan ini dalam berbagai konteks kelistrikan. 

terminal relay yang dihubungkan dengan saklar onoff yaitu

Terminal Relay Yang Dihubungkan Dengan Saklar On/Off

Terdapat dua terminal relay yang dapat dihubungkan dengan saklar on/off yaitu:

1. Terminal 85

a. Sebagai Sinyal Dari Saklar Utama

Terminal 85 pada relay berfungsi sebagai input atau sinyal yang diterima dari saklar utama. Fungsi utamanya adalah mendeteksi perubahan posisi atau kondisi saklar on/off untuk menentukan kapan relay harus aktif atau non-aktif.

b. Menentukan Kondisi Hidup atau Mati Relay

Bergantung pada jenis rangkaian pengendali yang digunakan, Terminal 85 dapat menjadi penentu apakah relay harus beroperasi ketika saklar on/off diatur pada suatu posisi tertentu. Ini adalah elemen kritis dalam menentukan kapan relay harus membuka atau menutup sirkuit listrik.

2. Terminal 86

a. Input Kontrol dari Saklar Utama

Terminal 86 memiliki fungsi serupa dengan Terminal 85 sebagai input dari saklar utama. Namun, perannya bergantung pada jenis rangkaian pengendali yang digunakan, dan ini menciptakan fleksibilitas dalam pengaturan kontrol.

b. Menentukan Aktivasi Relay

Terminal 86 berperan dalam menentukan aktivasi relay, memutus atau membuka sirkuit sesuai dengan instruksi yang diterima dari saklar utama. Kondisi hidup atau mati relay dapat ditentukan melalui hubungan Terminal 86 dengan saklar on/off.

Ketergantungan pada Jenis Rangkaian Pengendali

Ketika kita membahas terminal 85 dan 86 pada relay, penting untuk memahami bahwa ketergantungan keduanya sangat terkait dengan jenis rangkaian pengendali yang digunakan. Dalam konteks ini, ada dua tipe utama rangkaian pengendali yang perlu diperhatikan: rangkaian pengendali negatif dan rangkaian pengendali positif.

1. Rangkaian Pengendali Negatif

a. Terminal 85 Menentukan Kondisi Relay

Dalam rangkaian pengendali negatif, terminal 85 memegang peran sentral dalam menentukan kondisi hidup atau mati dari relay. Terminal ini dihubungkan dengan saklar on/off dan menjadi penentu keputusan apakah relay harus beroperasi ketika saklar berada pada posisi tertentu.

b. Ketika Saklar On/Off Diposisikan

Saat saklar on/off diposisikan, terminal 85 merespons dengan membuka atau menutup sirkuit relay sesuai dengan instruksi yang diberikan. Ini menciptakan ketergantungan yang jelas antara kondisi saklar on/off dan aktivasi relay.

2. Rangkaian Pengendali Positif

a. Terminal 86 Menjadi Penentu Aktivasi

Sebaliknya, dalam rangkaian pengendali positif, terminal 86 yang menjadi fokus penentuan aktivasi relay. Hubungan terminal ini dengan saklar on/off memutuskan apakah relay harus berfungsi ketika saklar dinyalakan atau dimatikan.

b. Respons Aktivasi Relay

Saat saklar on/off diubah, terminal 86 akan merespons dengan mengatur kondisi aktivasi relay, mengizinkannya untuk membuka atau menutup sirkuit sesuai dengan kebutuhan sistem.

Fleksibilitas dalam Desain Pengendalian

1. Adaptasi Terhadap Kebutuhan Sistem

Ketergantungan pada jenis rangkaian pengendali memberikan fleksibilitas dalam desain pengendalian. Sistem dapat diadaptasi untuk memberikan respon yang optimal terhadap perubahan kondisi berdasarkan jenis pengendalian yang diterapkan.

2. Ketelitian dalam Pengaturan Relay

Dengan memahami ketergantungan ini, pengaturan relay dapat diprogram secara ketat sesuai dengan kebutuhan, memastikan pengendalian yang akurat dan efisien dalam mengatur aliran daya.

Dengan demikian, peran Terminal 85 dan 86 yaitu kaitannya terminal relay yang dihubungkan dengan saklar on/off. Konfigurasi ini memberikan fleksibilitas dalam penentuan kondisi operasional relay, memungkinkan adaptasi yang optimal tergantung pada jenis dan konfigurasi rangkaian pengendali yang digunakan.

Posting Komentar untuk "Terminal Relay Yang Dihubungkan Dengan Saklar On/Off: 2 Terminal"