Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen CVT Dan Fungsinya: 24 Bagian Dan Ulasan

Mari kita membuka pintu ke dalam dunia sepeda motor dan mengenal lebih dekat tentang komponen CVT dan fungsinya. CVT adalah singkatan dari "Continuously Variable Transmission," yang merupakan salah satu bagian penting dalam mesin sepeda motor. Bayangkan komponen CVT ini seperti otak cerdas yang membantu sepeda motor berjalan dengan lebih lancar dan efisien.

Pernahkah kamu melihat sepeda motor berubah kecepatan? Nah, biasanya sepeda motor harus mengganti gigi seperti kita mengganti langkah saat berjalan. Tapi CVT ini seperti pesulap yang membantu sepeda motor berpindah kecepatan tanpa perlu mengubah gigi.

Pikirkan CVT seperti tali yang bisa meraih ukuran berbeda. Ini adalah tali ajaib yang terhubung ke mesin dan roda sepeda motor. Ketika mesin ingin bergerak cepat, tali ini akan meluncur ke atas, seperti tali panjat yang naik. Sedangkan saat mesin bergerak lebih pelan, tali ini akan turun ke bawah, seperti tali panjat yang turun. Untuk lebih terkait komponen cvt dan fungsinya bisa memperhatikan ulasan dibawah ini.

komponen cvt dan fungsinya

Komponen CVT Dan Fungsinya

Komponen CVT pada sepeda motor adalah bagian yang membantu sepeda motor berpindah kecepatan tanpa perlu mengganti gigi seperti mobil. CVT ini terdiri dari beberapa bagian penting yang bekerja bersama-sama. Berikut beberapa komponen atau bagian dari CVT dan fungsinya yaitu:

1. Pulley Primer (Pulley Utama)

Pulley primer adalah komponen cvt dan yang fungsinya menerima tenaga dari mesin sepeda motor. Fungsinya adalah mengubah tenaga putaran dari mesin menjadi pergerakan pada sabuk CVT. Ketika mesin berputar lebih cepat, pulley primer akan terbuka atau mengecil untuk menghasilkan tekanan pada sabuk CVT.

2. Sabuk CVT

Sabuk CVT adalah elemen yang fleksibel dan menghubungkan pulley primer dengan pulley sekunder. Fungsinya adalah mentransfer tenaga dari pulley primer ke pulley sekunder. Sabuk ini akan bergerak ke atas atau ke bawah pada pulley primer tergantung pada kecepatan mesin dan kecepatan sepeda motor yang diinginkan.

3. Pulley Sekunder (Pulley Variator)

Pulley sekunder terhubung dengan roda belakang sepeda motor. Fungsinya adalah meneruskan tenaga yang diterima dari sabuk CVT ke roda belakang sepeda motor. Saat sabuk CVT ditarik oleh pulley primer, pulley sekunder akan berubah ukuran agar sesuai dengan perubahan rasio yang diperlukan untuk mengatur kecepatan sepeda motor.

4. Pegas

Pegas adalah komponen yang sangat penting dalam CVT. Fungsinya adalah menjaga ketegangan sabuk CVT pada posisi yang tepat. Pegas membantu sabuk tetap pas pada pulley primer dan sekunder saat kecepatan berubah. Ini penting agar sabuk tidak melorot atau terlalu kencang, sehingga memastikan perpindahan kecepatan yang halus.

5. Pulley Plate (Plat Pulley)

Ini adalah bagian pada pulley primer dan sekunder yang membentuk bagian dalam pulley. Fungsinya adalah memberikan dukungan pada sabuk CVT dan membantu mengarahkan sabuk agar bergerak dengan benar pada pulley.

6. Bushing dan Bearing

Bagian ini berfungsi sebagai dukungan dan bantalan bagi pulley primer dan sekunder agar mereka dapat berputar dengan lancar. Bearing juga membantu mengurangi gesekan dan memastikan pergerakan yang efisien.

7. Input Shaft (Poros Masukan)

Ini adalah poros yang terhubung dengan mesin sepeda motor dan membawa tenaga dari mesin ke dalam sistem CVT. Poros ini merupakan awal dari aliran tenaga dalam CVT.

8. Output Shaft (Poros Keluaran)

Poros ini terhubung dengan pulley sekunder dan mengirimkan tenaga dari CVT ke roda belakang sepeda motor. Poros keluaran bertanggung jawab atas perpindahan tenaga yang diperoleh dari CVT ke roda belakang.

9. Cam Plate (Pelat Nok)

Ini adalah bagian yang menggerakkan pulley primer. Fungsinya adalah mengontrol bagaimana pulley primer membuka dan menutup sesuai dengan kecepatan dan tuntutan kendaraan.

10. Driven Pulley (Pulley Driven)

Ini adalah pulley sekunder yang bisa bergerak naik dan turun pada poros keluaran. Pulley ini berinteraksi dengan sabuk CVT dan mengubah ukurannya untuk mengatur perbandingan rasio yang dibutuhkan.

11. Seals and Bearings (Penyegel dan Bantalan)

Seals (penyegel) adalah komponen yang membantu menjaga minyak pelumas di dalam CVT dan mencegah kebocoran. Bearings (bantalan) mendukung pergerakan berputar dari berbagai bagian, memastikan pergerakan yang halus dan efisien.

12. Chain or Belt Guide (Pandu Rantai atau Sabuk)

Jika CVT menggunakan rantai atau sabuk rantai, ada komponen pandu yang membantu memandu rantai atau sabuk untuk memastikan mereka bergerak dengan benar dan tidak melompat dari pulley.

13. Cover Casing

Ini adalah penutup luar dari seluruh sistem CVT. Penutup ini melindungi semua bagian dalam CVT dari kotoran, air, dan elemen lainnya yang bisa merusaknya. Biasanya, penutup ini juga memiliki lubang atau ventilasi untuk memastikan sirkulasi udara yang baik.

14. O-Rings and Seals (O-Ring dan Penyegel)

Ini adalah cincin atau komponen yang terbuat dari bahan khusus yang mencegah minyak keluar dari CVT dan kotoran masuk ke dalamnya. O-Ring dan penyegel menjaga kebersihan dan efisiensi sistem.

15. Gigi Reduksi dalam Sistem CVT

Komponen lain dari sistem CVT adalah yang disebut gigi reduksi, dan fungsinya sangat penting. Di dalam sistem CVT, ada komponen khusus yang bertugas untuk mengurangi kecepatan putaran yang berasal dari CVT. Tujuannya adalah untuk mengubah kecepatan yang lebih rendah menjadi kekuatan yang lebih besar yang akan dikirimkan ke roda. Dalam gigi reduksi, jenis roda gigi yang digunakan adalah tipe heliks, yang memiliki bentuk miring pada ujungnya.

16. Torsi Cam untuk Situasi Khusus

Ketika mesin membutuhkan lebih banyak torsi, atau saat sepeda motor bergerak naik tanjakan, beban pada roda belakang menjadi lebih besar dan kecepatannya lebih lambat. Pada situasi seperti ini, sabuk CVT akan kembali ke posisi semula, seperti ketika sepeda motor berhenti.

Pulley penggerak (drive pulley) akan membuka sehingga sabuk dapat bergerak lebih bebas dan ukuran dudukannya menjadi lebih besar. Ini mengakibatkan penurunan kecepatan. Kemudian, torsi cam akan bekerja untuk meredam pergerakan pulley yang didorong (driven pulley), sehingga tidak langsung menutup. Dengan begitu, kecepatannya tidak turun dengan cepat.

17. Clutch Housing

Setiap kali motor matic diproduksi saat ini, ada persyaratan untuk menambahkan komponen clutch housing atau rumah kopling. Komponen ini dalam sistem CVT digunakan untuk meneruskan rotasi V-Belt dan mentransfer rotasi dari kampas kopling yang kemudian akan diteruskan ke roda belakang sepeda motor.

18. Kopling Sentrifugal (Clutch Carrier)

Komponen lain dalam sistem CVT adalah kopling sentrifugal. Kopling sentrifugal (clutch carrier) atau kampas kopling ganda berfungsi untuk mentransfer tenaga dari mesin ke arah roda belakang. Kampas kopling ganda yang sudah mulai aus dapat mengurangi efisiensi tenaga yang ditransmisikan.

19. Roller (Weight Primary Sheave)

Salah satu bagian penting dalam sistem CVT pada motor adalah roller. Komponen ini berperan sebagai bobot penyeimbang yang berguna untuk mendorong dinding dalam pulley primer saat terjadi rotasi berkecepatan tinggi. Prinsip kerja roller ini adalah semakin berat, semakin cepat ia bergerak, mendorong wajah penggerak bergerak pada drive pulley hingga dapat menekan sabuk ke status paling kecil.

20. Slider

Slider atau penutup rumah roller berfungsi untuk meredam pergerakan dinding dalam agar bergerak ke luar ketika didorong oleh gerakan roller.

21. V-Belt

V-Belt berperan sebagai penghubung rotasi dari priary fixed sheave ke secondary fixed sheave. Ukuran diameter V-Belt bervariasi tergantung pada produksi motor. Diameter V-Belt umumnya diukur dari dua kutub, yaitu kutub crankshaft untuk tahan gesekan dan panas.

22. Secondary Sliding Sheeve

Secondary sliding sheeve adalah salah satu komponen dalam sistem CVT dan fungsinya untuk mengendalikan diameter pulley sekunder. Komponen ini memiliki bentuk miring sehingga pengaruhnya dapat mengatur lebar lilitan pada V-Belt.

23. Sliding Primary Sheeve

Sliding primary sheeve berfungsi untuk mendorong V-Belt saat rotasi berkecepatan tinggi. Komponen ini dapat bergerak ke kanan atau kiri. Gerakannya mempengaruhi fungsi sistem CVT, memastikan kecepatan yang diinginkan tercapai.

24. Spacer

Spacer adalah salah satu komponen penting dalam sistem CVT dan fungsinya sebagai penyangga dinding dalam pulley untuk memastikan pergerakan yang mulus saat terjadi perubahan. Spacer membantu menciptakan perubahan yang lembut dan lancar pada dinding dalam pulley. Karena itu, dalam komponen CVT pada motor matic, spacer dimasukkan untuk berperan sebagai penyangga dinding dalam pulley.

Kesimpulan

Jadi, berbagai komponen cvt dan fungsinya adalah memungkinkan sepeda motor berubah kecepatan dengan mulus tanpa harus mengganti gigi seperti mobil. Saat kita menekan gas pada sepeda motor, mesin membuat pulley primer berputar dan menyebabkan sabuk CVT menarik atau melonggarkan pulley sekunder. Ini mengubah rasio antara pulley primer dan sekunder, yang pada gilirannya mengubah kecepatan sepeda motor. Semua ini terjadi dengan sangat cepat, dan itulah mengapa kita merasa sepeda motor berakselerasi atau melambat dengan lembut saat kita mengendarainya. Jadi, komponen CVT adalah salah satu alasan mengapa sepeda motor bisa berjalan begitu lancar dan nyaman!

Posting Komentar untuk "Komponen CVT Dan Fungsinya: 24 Bagian Dan Ulasan"