Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen Pulley Sekunder: 11 Bagian Dan Fungsinya

Apa saja komponen pulley sekunder pada CVT? Kendaraan bermotor telah mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir, dan salah satu inovasi penting yang telah mengubah cara kita mengemudi adalah Continuously Variable Transmission (CVT) atau Transmisi Kontinu. Dalam konteks sepeda motor, CVT telah menjadi pilihan transmisi yang semakin populer karena kemampuannya untuk menyediakan perubahan rasio gigi yang mulus tanpa perlu menggunakan gigi tetap seperti pada transmisi manual atau otomatis tradisional.

Salah satu komponen kunci dari sistem CVT pada sepeda motor adalah pulley sekunder atau yang sering disebut pulley driven. Pulley sekunder ini berperan penting dalam mentransfer daya dari pulley primer (pulley penggerak) yang terhubung dengan mesin, ke roda belakang sepeda motor.

Dalam artikel ini, kita telah mengulas komponen komponen kunci dari pulley sekunder pada CVT sepeda motor dan bagaimana mereka berperan dalam menciptakan transmisi yang efisien dan responsif. CVT telah membuktikan dirinya sebagai teknologi transmisi yang unggul, memberikan kenyamanan mengemudi dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. 

komponen pulley sekunder

Komponen Pulley Sekunder Pada CVT Sepeda Motor

Pulley sekunder pada CVT sepeda motor adalah komponen penting dalam sistem transmisi yang berfungsi untuk mentransfer daya dari pulley primer (pulley penggerak) yang terhubung dengan mesin, ke roda belakang sepeda motor. Dalam sistem CVT, pulley sekunder berperan dalam mengatur perubahan rasio gigi secara kontinu tanpa perlu adanya pergantian gigi seperti pada transmisi manual atau transmisi otomatis tradisional.

Komponen pulley sekunder CVT sepeda motor adalah sebagai berikut:

1. Casing Pulley Sekunder

Ini adalah komponen luar dari pulley sekunder yang membentuk lingkaran atau wadah untuk menyimpan dan melindungi komponen internal pulley. Casing ini juga berfungsi untuk menjaga agar komponen pulley tetap terlindungi dan beroperasi dengan aman di dalamnya.

2. Sheave Pulley Sekunder

Juga dikenal sebagai pulley cakram, ini adalah komponen yang berbentuk cakram dengan permukaan yang dimiringkan pada pulley sekunder. Sheave berfungsi untuk memegang sabuk CVT (biasanya terbuat dari bahan karet) dan dapat berubah diameter efektifnya, tergantung pada kecepatan dan beban mesin. Perubahan diameter sheave ini mempengaruhi perubahan rasio gigi dan mengatur transmisi daya dari mesin ke roda belakang.

3. Torak Sentrifugal

Torak sentrifugal adalah salah satu komponen pengatur dalam pulley sekunder. Torak ini biasanya berbentuk cincin dengan bantalan yang memungkinkan gerakannya. Ketika mesin semakin tinggi putarannya, gaya sentrifugal akan membuat torak bergerak ke arah luar, sehingga menyebabkan perubahan diameter efektif pada sheave pulley sekunder.

4. Bushing

Bushing adalah bantalan yang menghubungkan torak sentrifugal dengan sheave. Mereka berfungsi untuk memungkinkan gerakan torak yang halus saat merespons kecepatan putaran mesin. Bushing yang baik dan berfungsi dengan baik penting untuk menjaga kestabilan perubahan rasio gigi.

5. Spring

Spring digunakan untuk mengendalikan gerakan torak sentrifugal. Gaya dari spring akan menentukan seberapa cepat atau lambat perubahan diameter sheave pulley sekunder terjadi. Spring ini juga memastikan bahwa perubahan rasio gigi berlangsung secara responsif dan tepat.

6. Variator

Variator adalah mekanisme yang mengubah putaran torak sentrifugal menjadi perubahan diameter efektif pada sheave pulley sekunder. Ini memungkinkan variasi rasio gigi secara kontinu sesuai dengan kecepatan dan beban mesin. Variator berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara performa dan efisiensi transmisi CVT.

7. Sabuk CVT

Sabuk CVT menghubungkan pulley primer (pulley penggerak) dengan pulley sekunder (pulley didorong). Sabuk ini terbuat dari bahan karet dan berada dalam kontak langsung dengan sheave pulley. Ketika diameter efektif pulley sekunder berubah karena pengaruh torak sentrifugal dan mekanisme variator, sabuk akan mengalami perubahan posisi pada pulley, menghasilkan perubahan rasio gigi dan mentransfer daya dari mesin ke roda belakang.

8. Fixed Face (Muka Tetap)

Bagian ini adalah bagian dari pulley yang umumnya terhubung dengan casing transmisi dan tidak bergerak. Sabuk CVT akan selalu berada di antara muka tetap dan muka gerak (muka geser) dari pulley sekunder.

9. Movable Face (Muka Gerak/Muka Geser)

Bagian ini adalah bagian dari pulley yang dapat bergerak atau bergeser ke arah dan menjauh dari muka tetap. Perubahan posisi muka gerak ini dikendalikan oleh variator dan sistem torak sentrifugal.

10. Pin Penyangga

Pin penyangga adalah komponen yang berfungsi sebagai poros untuk muka gerak pulley sekunder. Muka gerak akan bergeser sepanjang pin penyangga ketika variator dan torak sentrifugal mengendalikan perubahan rasio gigi.

11. Hubung Penguncian

Pulley sekunder CVT dapat memiliki mekanisme penguncian untuk mempertahankan rasio gigi yang tetap atau untuk mengunci pulley dalam posisi tertentu. Ini dapat berguna dalam situasi khusus, seperti ketika ingin menjaga posisi transmisi pada kecepatan tertentu.

Semua komponen di atas bekerja secara harmonis dalam pulley sekunder untuk menciptakan sistem CVT yang efisien dan dapat mengoptimalkan transfer daya dari mesin ke roda belakang sepeda motor. Penting untuk merawat dan memeriksa secara berkala pulley sekunder dan seluruh sistem CVT untuk memastikan kinerja yang baik dan mencegah kerusakan akibat keausan atau kerusakan mekanis.

Posting Komentar untuk "Komponen Pulley Sekunder: 11 Bagian Dan Fungsinya"