Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Thermistor AC Berapa Ohm: 2 Metode Dan Ulasan

Ukuran thermistor pada sistem ac berapa ohm? Dalam dunia teknologi dan elektronika, thermistor adalah salah satu komponen penting yang digunakan dalam sistem kontrol suhu. Thermistor merupakan singkatan dari "thermally sensitive resistor" atau resistor yang peka terhadap suhu. Komponen ini memiliki sifat resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan suhu sekitarnya.

Thermistor AC, atau thermistor yang digunakan dalam aplikasi AC (arus bolak-balik), juga merupakan bagian yang krusial dalam sistem pendingin dan pemanas. Untuk memahami penggunaan dan kinerja thermistor AC, salah satu informasi penting yang harus diketahui adalah nilai resistansinya dalam satuan ohm.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara untuk mengetahui berapa ohm nilai tahanan atau resistansi pada thermistor AC. Pengetahuan ini penting untuk memahami karakteristik dan aplikasi yang sesuai dengan thermistor yang digunakan. Kita akan menjelaskan cara melihat kode thermistor untuk mengetahui nilai ohm-nya, serta metode pengukuran resistansi menggunakan multimeter.

Pengertian Thermistor AC

Thermistor AC adalah jenis termistor yang digunakan dalam aplikasi AC (arus bolak-balik) atau sistem yang melibatkan sumber daya AC. Termistor adalah singkatan dari "thermally sensitive resistor" atau resistor yang peka terhadap perubahan suhu. Thermistor AC dirancang khusus untuk digunakan dalam lingkungan yang melibatkan arus bolak-balik, seperti sistem pendingin, pemanas, dan kontrol suhu dalam peralatan elektronik.

Thermistor AC memiliki karakteristik resistansi yang berubah-ubah secara signifikan seiring dengan perubahan suhu. Ada dua jenis termistor AC yang umum digunakan:

1. NTC (Negative Temperature Coefficient) Thermistor

Thermistor NTC memiliki resistansi yang menurun saat suhu meningkat. Artinya, semakin tinggi suhu, semakin rendah resistansinya. NTC thermistor banyak digunakan dalam pengendalian suhu, termasuk dalam sistem pemanas, termoregulator, dan sistem pendingin.

2. PTC (Positive Temperature Coefficient) Thermistor

Thermistor PTC memiliki resistansi yang meningkat saat suhu meningkat. Artinya, semakin tinggi suhu, semakin tinggi pula resistansinya. Thermistor PTC sering digunakan dalam aplikasi keamanan, seperti proteksi arus berlebih dan pengendalian suhu yang lebih sederhana.

Karakteristik resistansi yang bergantung pada suhu membuat thermistor AC menjadi komponen yang sangat berguna dalam pengaturan suhu dan sistem pengendalian suhu. Dengan memahami karakteristik dan nilai resistansi thermistor AC, kita dapat menggunakan komponen ini secara efektif dalam berbagai aplikasi, mulai dari peralatan elektronik hingga sistem pendingin dan pemanas.

thermistor ac berapa ohm

Thermistor AC Berapa Ohm?

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui berapa ohm nilai resistansi pada thermistor AC. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengetahui berapa resistansi atau hambatan thermistor AC dalam satuan ohm:

1. Kode Thermistor

Cara pertama dan yang paling mudah untuk mengetahui berapa ohm thermistor AC adalah melalui kode yang terdapat pada thermistor. Baik itu NTC atau PTC, thermistor memiliki kode yang memudahkan identifikasi nilai resistansi dan informasi teknis lainnya. Membaca kode tersebut cukup mudah, berikut ini contohnya:

Misalnya, jika kita memiliki thermistor NTC dengan kode NTC 10D-13, dua digit pertama "10" menunjukkan bahwa resistansi adalah 10 ohm pada suhu sekitar 25 derajat Celsius, sedangkan dua digit berikutnya "13" mengindikasikan diameter elemen thermistor. Karakteristik thermistor juga dapat bervariasi.

2. Mengukur Thermistor

Cara kedua untuk mengetahui berapa ohm nilai resistansi thermistor AC adalah dengan mengukurnya menggunakan multimeter.

Persiapkan alat-alat berikut:

  • Thermistor AC (NTC) yang ingin diuji.
  • Multimeter atau avometer
  • Air es.
  • Air hangat.

Elemen thermistor dapat mudah dilihat menggunakan multimeter digital atau analog. Pertama, atur multimeter pada mode pengukuran resistansi atau ohm.

Hubungkan kaki-kaki thermistor ke multimeter tanpa memperhatikan polaritasnya. Pada saat itu, jarum multimeter seharusnya menunjukkan nilai resistansi.

Untuk mensimulasikan thermistor pada suhu panas, cobalah memanaskan tubuh thermistor menggunakan soldering iron, hair dryer, atau metode lainnya, dan perhatikan perubahan resistansi yang terbaca pada multimeter. Perubahan resistansi akan tergantung apakah thermistor tersebut merupakan tipe PTC atau NTC.

Untuk mengukur thermistor terutama pada suhu dingin yaitu dengan memasukkan thermistor ke dalam air es dan perhatikan perubahan resistansi yang terbaca pada multimeter. Perubahan resistansi ini hanya akan terjadi pada thermistor yang berfungsi dengan baik.

Jika kita tidak tahu apakah thermistor yang diukur merupakan tipe PTC atau NTC, perhatikan apakah resistansi meningkat setelah dipanaskan. Jika resistansi bertambah, itu menandakan thermistor merupakan tipe PTC. Jika resistansi berkurang saat dipanaskan, itu menunjukkan bahwa thermistor adalah tipe NTC.

Namun, metode ini hanya merupakan pengujian kasar. Untuk pengukuran yang lebih mendalam, sebaiknya memperoleh detail atau karakteristik dari produsen thermistor tersebut.

Diatas merupakan beberapa metode atau cara yang dapat digunakan untuk mengetahui berapa ohm resistansi atau tahanan thermistor pada sistem ac. Hal ini berguna untuk proses perbaikan. 

Posting Komentar untuk "Thermistor AC Berapa Ohm: 2 Metode Dan Ulasan"