Pemeriksaan Tutup Radiator: 4 Prosedur Dan Ulasan

Pemeriksaan tutup radiator merupakan salah satu langkah penting dalam memeriksa sistem pendingin kendaraan. Tutup radiator berfungsi untuk menjaga tekanan sistem pendingin agar tetap stabil dan mencegah terjadinya kebocoran. 
 
Oleh karena itu, tutup radiator yang rusak dapat menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan cara melakukan pemeriksaan fungsi tutup radiator dan pentingnya menjaga kondisi tutup radiator agar tetap baik.
pemeriksaan tutup radiator

Pemeriksaan Tutup Radiator

Pemeriksaan tutup radiator sangat penting untuk memastikan sistem pendingin mobil berfungsi dengan baik. Tutup radiator yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan terjadinya kebocoran, kelebihan tekanan, atau bahkan overheat pada mesin mobil. Oleh karena itu, secara berkala perlu dilakukan pemeriksaan pada tutup radiator.

1. Kondisi Fisik

Langkah pertama dalam pemeriksaan tutup radiator adalah memeriksa kondisi fisik tutup radiator, termasuk bagian-bagian yang ada di dalamnya. Kemudian, bersihkan tutup radiator dengan air jika terlihat kotor atau berdebu. Setelah itu, pasang alat pengukur pada tutup radiator dan tentukan kedalaman leher pipa adaptor yang sesuai dengan tutup radiator.

Oleh karena itu, disarankan bagi pemilik kendaraan untuk melakukan pemeriksaan rutin pada tutup radiator. Pemeriksaan visual pada tutup radiator sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat khusus. Sebagai contoh, untuk memeriksa kondisi sil tutup radiator.

Sil tutup radiator atau yang dikenal dengan nama Black Rubber Gasket berfungsi sebagai perapat yang terbuat dari karet untuk menjaga tutup radiator agar rapat. Pemeriksaan pada sil tutup radiator cukup mudah dilakukan. Jika seal bagian luar masih lentur dan sil karet bagian dalam masih dalam kondisi baik, maka kondisi tutup radiator masih baik.

Perhatikan kedua sil tersebut dan periksa apakah terdapat sobekan. Kemudian, tekan kedua sil dengan menggunakan kuku dan pastikan karet kembali rata. Jika terdapat cengkungan pada karet, maka karet tutup radiator harus diganti karena sudah keras dan tidak dapat menutup radiator dengan sempurna.

2. Pemeriksaan Pressure valve

Setelah melakukan pemeriksaan visual, langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan pada kerja Pressure Relief Valve dan Vacuum Valve pada tutup radiator. Untuk melakukan pemeriksaan pada Pressure Relief Valve, cukup tekan katupnya dengan menggunakan kedua jempol, kemudian lepaskan. Pada kondisi normal, katup tersebut harus kembali ke posisi semula. Jika tidak, maka artinya pegas pada Pressure Relief Valve tidak lentur atau bahkan macet.

Jika Pressure Relief Valve tidak bekerja dengan baik, sebaiknya segera mengganti tutup radiator untuk mencegah peningkatan tekanan di dalam sistem pendinginan dan merusak bagian seperti pipa-pipa, selang atas dan bawah, kepala silinder, serta radiator. Jika tidak ditangani, tekanan yang terlalu tinggi pada sistem pendinginan dapat merusak radiator, selang atas, selang bawah, dan komponen lainnya.

3. Pemeriksaan vacuum valve

Selain pemeriksaan pada Pressure Relief Valve, pemeriksaan pada Vacuum Valve juga penting dilakukan. Caranya dengan mengambil katup vakum (Vacuum Valve) dan melepaskannya, kemudian pastikan bahwa katup vakum kembali ke posisi awal dengan status katup tutup prima pada Inner Cap Seal.

Jika katup vakum tidak kembali ke posisi awal atau kembali tetapi posisinya tidak prima, maka tutup radiator harus diganti. Katup vakum yang buruk akan menyebabkan air di dalam radiator selalu menyusut setelah mesin digunakan. Jika jumlah cairan pendingin menyusut di dalam radiator meskipun cairan di dalam bak cadangan (reservoir tank) masih penuh, maka artinya katup vakum tidak berfungsi dengan baik atau bahkan macet. Oleh karena itu, pemeriksaan secara rutin dapat digunakan untuk mendiagnosa malfungsi pada tutup radiator.

4. Pemeriksaan dengan radiator cup tester

Untuk memulai proses pengukuran, cukup tekan pompa pada alat pengukur hingga katup pelepas pada tutup radiator mulai terbuka. Saat katup pelepas terbuka, baca tekanan pada alat pengukur dan bandingkan dengan tekanan yang tercatat pada tutup radiator. Jika tekanan untuk membuka katup pelepas lebih rendah atau lebih tinggi dari yang tercatat pada tutup radiator, maka tutup radiator harus diganti dengan yang baru.

Perlu diingat bahwa penekanan pembukaan standar pada tutup radiator adalah 0,75 - 1,05 kg/cm2 (10,7 - 14,9 psi) dan penekanan pembukaan minimal adalah 0,6 kg/cm2 (8,5 psi). Oleh karena itu, jika penekanan pembukaan kurang dari nilai minimal, maka tutup radiator juga perlu diganti.

Berikut adalah langkah-langkah pemeriksaan tutup radiator menggunakan alat ini:

  • Siapkan radiator cap tester.
  • Matikan mesin dan biarkan mesin dingin atau kompres dengan lap basah untuk menurunkan suhu air pendingin.
  • Buka tutup radiator dengan hati-hati.
  • Memilih ukuran adapter yang sesuai dengan ukuran tutup radiator. Pasang tutup radiator pada adapter, lalu pasang adapter pada handpump.
  • Pompa tutup radiator dan perhatikan jarum penekanan pada pompa tangan. Pastikan range penekanan mencapai 0,9 Bar atau 13 PSI. Jika penekanan lebih atau kurang dari angka ini, maka tutup radiator perlu diganti. Jika penekanan melebihi angka tersebut, maka kemungkinan ada masalah pada katup pembebas tekanan. Jika penekanan kurang dari angka tersebut, kemungkinan ada kebocoran pada silinder atau katup vakum.
  • Detail penekanan pompa radiator bisa dilihat pada tutup radiator atau pada kijang 5k dengan rentang antara 0,75 kg/cm2 sampai 1,05 kg/cm2 atau batas limitnya 0,6 kg/cm.

Dengan melakukan pemeriksaan tutup radiator menggunakan radiator cap tester, kita dapat mengetahui kondisi tutup radiator dengan akurat dan dapat melakukan tindakan perbaikan yang dibutuhkan.

Posting Komentar untuk "Pemeriksaan Tutup Radiator: 4 Prosedur Dan Ulasan"