Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Piston Baret : 6 Penyebab Dan Cara Mencegahnya

Penyebab Piston Baret - Piston merupakan komponen penting pada kendaraan yang rawan terhadap kerusakan. Hal ini dikarenakan piston menerima secara langsung temperatur dan tekanan hasil pembakaran. Selain itu terdapat berbagai faktor lain penyebab piston rusak. Baret merupakan salah satu kerusakan pada piston. Lalu apa penyebab piston baret?

Piston atau seker atau yang lebih dikenal dengan nama torak merupakan komponen vital pada siklus kerja mesin. Piston memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan hasil pembakaran yang selanjutnya akan dirubah menjadi tenaga putar untuk menggerakkan kendaraan.

Namun karena berhubungan langsung dengan ruang pembakaran dan bergesekan dengan silinder, maka piston rawan mengalami kerusakan. Piston dapat bergerak naik turun dengan jumlah 700 kali per menit saat putaran idle dan 2000 kali per menit saat putaran sedang. Selain itu pemuaian akibat panas pembakaran akan menambah gaya gesek antara piston dengan silinder. Hal ini akan mempercepat kerusakan pada piston.

Terdapat berbagai jenis kerusakan pada piston. Namun yang lebih sering adalah piston baret. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab piston baret dapat terjadi akibat kelalaian pengguna kendaraan, umur, dan faktor lain.

Walaupun sering dianggap sepele, piston baret dapat menyebabkan perfoma kendaraan menurun drastis. Berbagai hal dapat terjadi seperti tenaga ngempos, asap keluar dari knalpot, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebab piston baret akan dibahas pada artikel berikut ini.

Penyebab Piston Baret

Terdapat beberapa penyebab piston baret pada kendaraan yang sebenarnya dapat dicegah sejak awal. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai penyebab piston baret.
penyebab piston baret

1. Oli Mesin Habis

Oli mesin habis atau sering kehabisan oli mesin merupakan salah satu penyebab piston baret. Oli mesin memiliki fungsi untuk melumasi seluruh bagian mesin yang bergerak termasuk piston. Oli didesain agar gesekan atau benturan antar komponen logam pada mesin dibuat seminimal mungkin. Dengan begitu dapat mencegah timbulnya kerusakan serta hilangnya perfoma mesin.

Oli mesin yang habis menyebabkan tidak ada pelumas atau pelindung pada komponen mesin termasuk piston. Akibatnya piston akan bergesekan lebih keras dengan silinder. Hal ini yang menimbulkan berbagai kerusakan terutama piston baret. Selain itu gram hasil keausan mesin juga dapat melukai dinding piston.  

2. Kualitas Oli Rendah

Kualitas oli rendah merupakan penyebab piston baret. Setiap produk kendaraan tentunya sudah dibekali dengan oli standar bawaan yang memiliki kualitas yang sudah disesuaikan dengan mesin. Namun diluar dari itu terdapat berbagai jenis oli yang ditawarkan dengan iming-iming kualitas yang lebih baik atau sama dengan standar. 

Untuk berbagai merk oli yang dibuat oleh PT yang terkenal mungkin tidak masalah untuk mesin. Namun terkadang terdapat beberapa oli oplosan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertanggung jawab. Oli oplosan ini tentunya tidak akan mampu berfungsi sebagaimana mestinya.

Selain itu, perlu dicek juga spesifikasi oli yang digunakan. Untuk kendaraan terbaru pada umumnya menggunakan SAE 10W-40 atau 0W-40. Standar spesifikasi oli menunjukan tingkat kekentalan oli ketika kondisi dingin dan panas. Apabila terlalu kental maka akan menghambat kerja mesin, namun apabila terlalu encer akan menyebabkan perlindungan pada komponen mesin tidak maksimal sehingga mengalami piston baret.

3. Penyetelan Katup Tidak Sesuai

Penyetelan katup tidak sesuai merupakan salah satu penyebab piston baret. Penyetelan klep yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai permasalahan salah satunya yaitu tumbukan antara katup dengan piston. Hal ini dapat terjadi apabila katup dalam keadaan bekerja tetapi malah dilakukan penyetelan sehingga menyebabkan pembukaan katup terlalu panjang. 

Apabila hal tersebut terjadi maka dapat menimbulkan berbagai kerusakan seperti batang piston bengkok, piston berlubang, piston baret, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu dilakukan penyetelan katup yang tepat agar tidak merusak komponen lain terutama piston.

4. Ukuran Piston Tidak Standar

Ukuran piston tidak standar adalah salah satu penyebab piston baret. Ukuran piston pada kendaraan sudah diatur berdasarkan perhitungan yang cermat dan teliti. Oleh karena itu dapat dipastikan piston akan awet dan mesin dapat bekerja sebagaimana mestinya.  

Namun terkadang piston diganti dengan merk lain atau yang penting ukuraan sama. Hal ini sebenarnya salah, karena pertimbangan penggunaan piston tidak hanya berdasarkan ukuran saja. Melainan dari segi desain dan bentuk juga harus dipertimbangkan. Terkadang piston terdapat coakan pada bagian atas dengan ukuran yang berbeda sebagai tempat katup apabila terjadi overlaping. Apabila pertimbangan hanya ukuran tentu perfoma mesin berkurang dan dapat menimbulkan piston baret.

5. Modifikasi Mesin

Modifikasi mesin merupakan salah satu penyebab piston baret. Terkadang beberapa pengguna tidak puas dengan perfoma mesin yang standar. Oleh karena itu mereka melakukan modifikasi agar perfoma mesin meningkat. Cara modifikasi salah satunya yaitu bore up. 

Semua produk mesin kendaraan sudah melalui tahap perancangan, perhitungan, sertan pengujian yang teliti sehingga dihasilkan mesin dengan perfoma yang sudah disesuaikan. Bore up memang dapat memperbesar tenaga yang dihasilkan karena dapat meningkatkan volume silinder. Namun apabila bore up tidak dihitung dengan pertimbangan yang matang dapat menyebabkan berbagai permasalahan salah satunya yaitu piston baret. 

6. Usia Mesin

Usia mesin merupakan salah satu penyebab piston baret. Komponen mesin selalu bergerak dan bergesekan satu sama lain. Oleh karena itu meskipun telah dilakukan perawatan, pada waktunya komponen mesin termasuk piston juga akan mengalami kausan termasuk baret. Namun meskipun begitu, proses baret piston dan kerusakan lainnya akan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Piston baret sebenarnya kerusakan yang wajar terjadi pada kendaraan. Logam yang saling bergesekan dapat menimbulkan keausan meskipun hanya kecil. Oleh karena itu diperlukan perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan tersebut. Cara mencegah kerusakan piston termasuk terjadinya piston baret yaitu:

1. Pergantian Oli Rutin Tergantung Jenis Oli Yang digunakan.
2. Perawatan mesin atau service ringan mulai dari penyetelan klep dan lain sebagainya.
3. Menggunakan berbagai sparepart yang standar pabrikan.
4. Tidak memodifikasi mesin kendaraan.

Berbagai perawatan diatas dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya piston baret. Lebih baik mencegah daripada memperbaiki. Hal ini dikarenakan proses perbaikan piston baret juga cukup mahal mulai dari biaya turun mesin, sparepart, dan biaya tambahan lainnya.

Diatas merupakan pembahasan mengenai penyebab piston baret yang sering terjadi pada kendaraan bermotor. Oleh karena itu perlu dilakukan cara mencegah kerusakan piston agar perfoma mesin dapat maksimal.

Posting Komentar untuk "Penyebab Piston Baret : 6 Penyebab Dan Cara Mencegahnya"