Mengenal 9 Komponen Alternator dan Fungsinya

Komponen Alternator dan Fungsinya - Alternator adalah salah satu komponen dari sistem pengisian kendaraan yang terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen alternator dan fungsinya memiliki peranan agar alternator dapat merubah energi gerak mesin yang diterima melalui v belt menjadi energi listrik untuk mengisi baterai dan mensuplai berbagai komponen yang membutuhkan arus listrik. Alternator menggunakan prinsip kerja elektromagnetik atau memanfaatkan perpotongan antara medan magnet untuk menghasilkan energi listrik.

Alternator terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen alternator memiliki tugas dan fungsi masing-masing agar alternator dapat bekerja sebagaimana mestinya. Alternator pada umumnya terbagi menjadi tiga komponen utama yaitu stator, rotor, dan diode. Selain komponen utama, alternator juga terdiri dari berbagai komponen penunjang lainnya agar alternator dapat bekerja pada kendaraan. 

Alternator terpasang pada blok mesin melalui dudukan yang dapat distel. Pulley alternator dibuat sejajar dengan pulley mesin agar dapat dihubungkan melalui v belt. Oleh karena itu ketika mesin berputar maka alternator juga berputar. Semakin cepat mesin berputar maka alternator juga berputar semakin cepat. Sebaliknya apabila mesin berputar rendah maka alternatr juga berputar semakin rendah. Oleh karena itu perlu berbagai komponen untuk menyesuaikan arus yang dihasilkan oleh alternator agar dapat digunakan dalam berbagai komponen kendaraan.

Selain itu alternator hanya menghasilkan arus listrik AC atau bolak balik. Oleh karena itu perlu merubah arus listrik yang dihasilkan oleh alternator agar dapat digunakan pada kendaraan yang kebanyakan menggunakan arus listrik DC atau searah. Oleh karena itu pada alternator di tambahkan berbagai komponen. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan komponen alternator dan fungsinya.

Komponen Alternator dan Fungsinya

Alternator terdiri dari berbagai komponen yang memiliki fungsi berbeda-beda. Berikut merupakan komponen alternator dan fungsinya.
komponen alternator

1. Drive Pulley

Drive pulley merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk meneruskan tenaga putar dari mesin ke poros alternator. Drive pulley dihubungkan dengan pulley mesin melalui v belt atau fan belt. Drive pulley terhubung langsung dengan poros shaft alternator. Oleh karena itu apabila mesin berputar atau menyala maka alternator akan ikut berputar. Putaran yang diterima oleh drive pulley sama dengan putaran mesin.

2. Front Cover

Front cover merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk melindungi komponen alternator dari gangguan luar agar tidak terjadi kerusakan. Selain itu pada front cover terdapat dudukan bearing poros alternator. Pada beberapa jenis juga terdapat kisi-kisi atau lubang untuk mendinginkan komponen-komponen alternator.

3. Bearing

Bearing merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi sebagai bantalan poros alternator sehingga poros dapat berputar lancar. Bearing atau bantalan akan memperlancar putaran dan mencegah terjadinya keausan berlebih pada poros alternator. Hal ini juga berpengaruh pada kinerja dari alternator. Hambatan yang terjadi pada poros alternator dapat menyebabkan arus yang dihasilkan tidak maksimal. Pada umumnya terdapat dua buah bearing atau bantalan pada alternator yaitu pada bagian cover depan dan cover belakang alternator.

4. Rotor Coil

Rotor coil merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk menciptakan medan magnet pada alternator. Rotor coil terdiri dari beberapa komponen seperti inti magnet atau pole core, field coil, slip ring, dan poros atau shaft. Field coil terdiri dari gulungan kawat yang disusun searah dengan putaran rotor. Pada ujung field coil dihubungkan dengan slip ring. 

Pada rotor terdapat dua pole core atau inti magnet yang dipasang pada ujung-ujung field coil. Apabila field coil dialiri arus listrik maka rotor akan menjadi magnet. Satu kutup menjadi kutub selatan dan satu kutup lagi akan menjadi kutup utara. Sementara itu slip ring terbuat dari baja stainless steel sehingga tahan aus apabila bergesekan dengan brush atau sikat. Slip ring terpasang pada rotor shaft.

Kita ketahui bahwasanya alternator bekerja atau menghasilkan arus listrik apabila terjadi perpotongan garis gaya magnet. Oleh karena itu pada alternator diperlukan komponen yang dapat menghasilkan medan magnet yaitu rotor. Rotor coil akan menghasilkan medan magnet apabila dialiri listrik.

5. Stator Coil

Stator coil merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk menghasilkan arus listrik untuk pengisian dan suplay komponen kendaraan. Stator coil merupakan komponen statis pada alternator. Stator coil terdiri dari stator core dan stator coil atau kumparan stator. Pada bagian dalam stator coil tersusun dari slot slot yang terdiri dari tiga kumparan bebas. Pada bagian luar stator coil dilapisi oleh insulator. 

Stator coil disusun atau dipasang didekat rotor coil. Apabila rotor coil berputar maka medan magnet akan berpotongan dengan stator coil. Akibatnya akan timbul arus listrik pada ujung stator coil yang digunakan untuk pengisian dan suplay pada komponen kendaraan yang membutuhkan arus listrik. 

6. Diode atau Rectifier

Diode atau rectifier merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk menyearahkan arus listrik yang dihasilkan oleh stator coil. Arus listrik yang dihasilkan oleh stator coil adalah arus AC atau bolak balik. Oleh karena itu agar dapat digunakan pada kendaraan perlu disearahkan agar menjadi arus DC atau searah.

Pada sebuah alternator terdapat dua jenis diode yaitu diode positif dan diode negatif. Setiap jenis diode terdiri dari tiga buah dioda yang dipasang pada sebuah pemegang diode. Pemegang dioda juga berfungsi untuk meradiasikan panas yang diterima diode agar tidak berlebihan.

7. Back Cover

Back cover merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk melindungi komponen alternator dari kerusakan dan gangguan luar. Selain itu back cover juga sebagai tempat bantalan belakang dan dudukan poros atau shaft alternator.

8. Carbon Brush

Carbon brush merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk meneruskan arus listrik dari baterai ke rotor coil melalui slip ring. Rotor coil merupakan komponen yang berputar. Oleh karena itu untuk penyaluran arus listrik harus memiliki mekanisme tertentu. Oleh karena itu digunakan carbon brush yang menempel pada slip ring. Carbon brush ditekan oleh pegas agar penyaluran arus listrik dapat disalurkan ke rotor coil.

9. Kipas Pendingin

Kipas pendingin merupakan salah satu komponen alternator yang memiliki fungsi untuk mendinginkan berbagai komponen didalam alternator. Kipas pendingin akan berputar apabila alternator juga berputar.

Diatas merupakan pembahasan mengenai komponen alternator dan fungsinya. Setiap komponen alternator dan fungsinya terdiri memiliki fungsi agar alternator dapat bekerja maksimal.

Posting Komentar untuk "Mengenal 9 Komponen Alternator dan Fungsinya"