Fungsi, dan Cara Kerja Magnetic Clutch atau Kopling Magnet
Magnetic Clutch atau Kopling Magnet - Magnetic clutch adalah salah satu komponen pada sistem AC. Fungsi magnetic clutch
adalah untuk menghubungkan putaran mesin dengan poros kompresor AC.
Dengan begitu kompresor dapat bekerja menghisap dan menekan freon atau
refrigerant agar dapat bersirkulasi didalam sistem AC.
Magnetic
clutch terletak didepan kompresor dan menjadi satu dengan pully
kompresor. Pulley kompresor ini akan terhubung dengan pulley mesin. Oleh
karena itu ketika mesin menyala maka otomatis pulley kompresor akan
ikut berputar. Namun putaran ini tidak diteruskan ke poros kompresor.
Oleh karena itu kompresor AC belum bekerja.
Magnetic clutch atau kopling magnet terdiri dari beberapa bagian. Komponen magnetic clutch
ini terdiri dari pressure plate, pulley, dan solenoid. Ketiga komponen
magnetic clutch tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing
sehingga kompresor dapat berputar dan bekerja untuk memompa freon atau
refrigerant.
Cara kerja magnetic clutch
sebenarnya sangat sederhana. Magnetic clutch akan bekerja dengan
memanfaatkan elektromagnet yang ditimbulkan oleh solenoid. Akibat adanya
elektromagnet yang ditimbulkan oleh solenoid akan menghubungkan plate
dengan pulley sehingga keduanya akan berputar secara bersamaan. Plate
dihubungkan dengan poros kompresor. Oleh karena itu kompresor dapat
bekerja memompa freon.
Untuk lebih jelasnya, semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini. Apa fungsi magnetic clutch? Apa saja komponen magnetic clutch? Bagaimana cara kerja magnetic clutch?
Fungsi Magnetic Clutch
Fungsi magnetic clutch
adalah untuk menghubungkan putaran mesin ke kompresor AC sehingga dapat
bekerja untuk memompa freon agar dapat bersirkulasi didalam sistem AC.
Proses penghubungan dan pemutusan putaran mesin ke kompresor
memanfaatkan elektromagnet yang timbul atau dihasilkan oleh solenoid
valve.
Apabila
solenoid dialiri arus listrik maka akan timbul kemagnetan sehingga
putaran dari pulley akan diteruskan ke poros kompresor melalui pressure
plate. Sementara itu apabila solenoid tidak dialiri arus listrik maka
kemagnetan akan hilang sehingga menyebabkan putaran dari pulley tidak
diteruskan ke poros kompresor.
Komponen Magnetic Clutch
Mangetic
clutch terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen magnetic clutch
memiliki fungsi dan tugas sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya berikut
merupakan komponen magnetic clutch.
1. Solenoid
Solenoid,
merupakan salah satu komponen magnetic clutch yang memiliki fungsi
untuk menciptakan elektromagnetic yang berguna agar pressure plate
menempel pada pulley. Medan magnet akan timbul apabila ada arus listrik
yang mengalir ke solenoid. Aliran arus listrik ini dikontrol melalui
saklar AC.
2. Pressure Plate
Pressure Plate, merupakan salah satu komponen
magnetic clutch yang memiliki fungsi untuk menghubungkan poros kompresor
dengan pulley. Pressure plate terhubung dengan poros kompresor melalui
alur yang terdapat pada bagian tengah presure plate. Oleh karena itu,
apabila terjadi kemagnetan pada solenoid maka pressure plate akan
tertarik dan menempel pada pulley. Hal ini yang menyebabkan kompresor
ikut berputar dan bekerja untuk memompa freon atau refrigerant.
3. Pulley
Pulley,
merupakan salah satu komponen magnetic clutch yang memiliki fungsi
untuk meneruskan putaran mesin untuk memutar pressure plate dan poros
kompresor. Pulley akan terus berputar mengikuti putaran mesin. Semakin
cepat mesin berputar maka pulley juga akan semakin cepat. Sebaliknya
semakin lambat putaran mesin maka pulley akan berputar lambat.
4. Pegas Pengembali
Plat
Pegas Pengembali, merupakan salah satu komponen magnetic clutch yang
menjadi satu bagian dengan pressure plate. Plat pegas pengembali
memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi plat penekan saat kemagnetan
pada solenoid hilang. Hal ini untuk mencegah kompresor tetap bekerja
ketika switch AC sudah dimatikan.
Cara Kerja Magnetic Clutch
Cara kerja magnetic clutch
sebenarnya sangat sederhana. Magnetic clutch hanya memanfaatkan
elektromagnet untuk menarik plat agar menempel pada plat lain sehingga
keduanya saling berhubungan satu dengan yang lain dan meneruskan putaran
dari mesin ke poros kompresor AC. Hal ini yang menyebabkan kompresor
dapat bekerja.
Saat
sakelar atau switch AC di On kan atau dinyalakan maka arus akan
mengalir menuju solenoid magnetic clutch. Pada saat tersebut maka akan
timbul kemagnetan pada solenoid tersebut. Kemagnetan ini timbul akibat
gaya elektromagnetic pada solenoid. Akibat gaya magnet yang kuat maka
pressure plate akan tertarik dan menempel pada pulley.
Saat
pressure plate dan pulley menempel atau saling berhubungan satu dengan
yang lain maka putaran dari mesin akan diteruskan ke poros kompresor.
Hal ini terjadi karena pulley terhubung dengan pulley crankshaft
menggunakan fan belt. Sementara pressure plate terhubung langsung dengan
poros kompresor. Kompresor AC akan menghisap dan menekan freon agar
dapat bersirkulasi. Putaran kompresor akan sama dengan putaran mesin.
Saat
saklar atau switch AC di matikan maka arus yang semula mengalir ke
solenoid magnetic clutch akan terhenti. Akibatnya medan magnet yang
dihasilkan oleh solenoid akan hilang. Pressure plate akan kembali ke
posisinya akibat plat pegas pengembali.
Terlepasnya
pressure plate dari pulley akan menyebabkan putaran mesin tidak
diteruskan ke poros kompresor. Akibatnya putaran mesin tidak diteruskan
ke poros kompresor. Hal ini yang menyebabkan kompresor tidak bekerja
sehingga freon tidak bersirkulasi didalam sistem AC. Pulley akan
berputar bebas karena tidak terhubung dengan pressure plate.
Selain
menggunakan switch AC, pemutusan dan penghubungan putaran mesin ke
poros kompresor juga dikontrol oleh thermistor. Hal ini untuk
menyesuaikan suhu kabin agar sesuai dengan keinginan pengemudi. Kopling
magnet akan terhubung dan terputus beberapa kali.
Diatas merupakan pembahasan mengenai magnetic clutch atau kopling magnet AC. Pembahasan mulai dari fungsi magnetic clutch, komponen magnetic clutch, dan cara kerja magnetic clutch.
Posting Komentar untuk "Fungsi, dan Cara Kerja Magnetic Clutch atau Kopling Magnet"