Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Rem Tromol Pada Kendaraan (Pengertian, Komponen, Cara Kerja)

Pengertian Komponen dan Cara Kerja Rem Tromol - Rem tromol adalah salah satu jenis rem pada kendaraan. Pengertian rem tromol adalah salah satu jenis rem yang berguna untuk menghentikan atau mengurangi laju kendaraan dengan memanfaatkan bidang gesek berbentuk drum atau tabung. Bidang gesek ini lebih dikenal dengan nama tromol. Oleh karena itu rem ini dikenal dengan nama rem tromol.

Rem tromol terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen rem tromol memiliki fungsi dan peranan masing-masing agar rem tromol dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada intinya, komponen rem tromol terdiri dari tromol, brake shoe, brake lining, wheel cylinder, return spring, dan lain sebagainya.

Rem tromol lebih sering digunakan pada rem belakang atau rem pada kendaraan-kendaraan yang berat. Hal ini dikarenakan rem tromol memiliki bidang gesek yang lebih luas dibanding jenis rem lainnya. Bidang gesek yang lebih luas menyebabkan power pengereman lebih besar sehingga cocok untuk kendaraan berat seperti tronton dan kendaraan niaga lainnya.

Cara kerja rem tromol memanfaatkan gesekan antara bidang gesek tromol dengan kampas rem atau brake shoe. Akibat bidang gesek yang besar, maka gaya pengereman yang dihasilkan rem tromol juga besar. Walaupun memiliki gaya pengereman yang besar, rem tromol juga mempunyai beberapa kelemahan. Rem tromol membutuhkan jarak untuk pengereman. Hal ini dikarenakan desain dari rem tromol yang hanya bergesekan dengan tromol sehingga efisiensi pengereman tidak terlalu baik. Berbeda dengan rem cakram yang menggunakan metode jepit sehingga lebih efisien dan efektif.

Lalu apa fungsi rem tromol? Apa saja komponen rem tromol? Bagaimana cara kerja rem tromol? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini.

Pengertian Rem Tromol

Pengertian rem tromol adalah salah satu jenis rem yang berguna untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan dengan memanfaatkan gaya gesek melalui bidang gesek yang berbentuk drum yang lebih dikenal dengan tromol. Jadi gaya pengereman pada rem tromol didapat dari sepatu rem atau brake shoes yang bergesekan dengan tromol bagian dalam yang berputar bersama roda.

Gaya pengereman pada rem tromol sering disebut dengan self energizing action yang dihasilkan dari sepatu rem dan rem tromol. Self energizing action yang paling besar dihasilkan oleh kampas rem leading, dan self energizing action yang paling kecil dihasilkan oleh kampas rem trailing.

Kelebihan dan Kekurangan Rem Tromol

1. Kelebihan Rem Tromol

Rem tromol tentu memiliki kelebihan daripada jenis rem lainnya yang digunakan pada kendaraan. Berikut merupakan kelebihan rem tromol dibanding jenis rem lainnya.
  1. Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dikarenakan bentuk dari kampas rem yang lebih tebal dan lebar
  2. Gaya pengereman yang besar sehingga mampu menahan momentum kendaraan yang besar dan cocok digunakan pada kendaraan niaga
  3. Lebih aman dari terjadinya kerusakan luar karena sifat rem tromol yang tertutup.

2. Kekurangan Rem Tromol

Namun dari berbagai kelebihan yang ada, rem tromol juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut merupakan kelemahan rem tromol dibanding jenis rem lainnya yang digunakan pada kendaraan. 
  1. Efisiensi panas yang kurang baik karena sifatnya yang tertutup sehingga tidak bisa digunakan dalamjangka waktu yang lama.
  2. Rem tromol kurang responsif dalam pengereman karena kampas menekan tromol rem tidak seperti rem cakram yang menjepit disc brake.
  3. Pada beberapa jenis rem memiliki beberapa kerugian pengeremam sehingga gaya pengereman tidak maksimal (tidak efektif).

Komponen Rem Tromol dan Fungsinya

Rem tromol terdapat berbagai komponen atau bagian yang bekerja dengan mekanisme tertentu. Berikut merupakan ulasan mengenai komponen rem tromol dan fungsinya.
Komponen rem tromol

1. Backing Plate

Backing plate merupakan salah satu komponen pada rem tromol. Backing plate memiliki fungsi sebagai dudukan dari komponen-komponen rem lainnya seperti kampas rem dan lain sebagainya. Selain sebagai dudukan backing plate juga berfungsi sebagai pelindung bagian belakang rem dari kerusakan dari luar. Selain itu backing plate juga berfungsi sebagai tumpuan dari kampas rem saat pengereman dilakukan.

Backing plate merupakan plat berbentuk lingkaran yang dibuat dari baja press yang dibaut pada bagian axle housing atau axle carrier bagian belekang. Backing plate didesain berlubang dan terdapat lekukan-lekukan yang disesuaikan dengan bentuk komponen lain seperti kampas rem, silinder roda, dan komponen lainnya.

2. Wheel Cylinder atau Silinder Roda

Wheel cylinder atau yang lebih dikenal dengan silinder roda merupakan salah satu bagian dari sistem rem yang berfungsi untuk mengubah tekanan fluida atau tenaga hidrolis menjadi gerakan mekanik. Silinder roda terpasang pada backing plate dan terletak didalam tromol.

Setiap rem tromol memiliki satu atau dua buah wheel cylinder. Apabila menggunakan dua buah piston maka setiap satu kampas rem digerakkan oleh satu wheel cylinder. Sementara pada mekanisme rem tromol lainnya hanya menggunakan satu buah wheel cylinder untuk menggerakkan kampas rem pada satu sisi saja. Untuk sisi yang lain akan otomatis bergerak ketika sisi yang satu sudah ditekan oleh wheel cylinder. 

Apabila pedal rem diinjak maka tekanan hidrolis dibangkitkan pada master cylinder. Tenaga hidrolis ini diteruskan ke wheel cylinder untuk menekan piston cup. Piston ini akan mendorong kampas rem agar bergesekan dengan tromol rem sehingga terjadi proses pengereman. Sementara itu, apabila pedal rem dilepas maka terjadi kevakuman pada master cylinder sehingga fluida akan kembali ke reservoir atau tidak ada tekanan fluida maka piston akan kembali keposisi semula dengan bantuan tekanan dari return spring dan seals piston.

3. Brake Shoe dan Brake Lining

Brake shoe atau sepatu rem merupakan salah satu komponen dari rem tromol yang memiliki fungsi sebagai dudukan kampas rem atau brake pad. Brake shoe terbuat dari bahan plat baja yang dibentuk menjadi setengah lingkaran. Pada setiap roda atau rem tromol memiliki satu pasang brake shoe sehingga apabila keduanya dipasang pada backing plate akan membentuk sebuah lingkaran.

Pada penggunaannya, brake shoe tidak ikut berputar dengan roda melainkan pada posisi diam karena menempel pada backing plate. Terdapat dua jenis sepatu rem yaitu sepatu rem tipe leading dan sepatu rem tipe trailing. Sepatu rem leading yaitu sepatu rem yang akan menahan putaran tromol berlawanan arah jarum jam (ketika kendaraan maju). Sementara itu sepatu rem tipe trailing akan menahan putaran tromol searah dengan jarum jam (berlawanan dengan arah putaran tromol).

Brake lining merupakan bagian dari rem tromol yang lebih dikenal dengan kampas rem. Brake lining berfungsi sebagai media gesek dengan tromol rem. Brake lining biasanya terbuat dari bahan yang tahan gesekan, tahan panas, serta memiliki koefisien gesek yang tinggi. Brake lining bisa terbuat dari asbes, fiber metalic, lead, plastik dan lain sebagainya yang diproses pada suhu tertentu.

Dalam proses pemasangan dengan brake shoe ada berbagai cara. Ada yang dikeling menggunakan paku pivet. Namun sebagian juga ada yang dilem dan di treatment dengan cara tertentu sehingga dalam penggunaan, brake lining tidak akan terlepas dari brake shoe.

Selain itu kampas rem dalam proses penggunaannya akan terjadi keausan akibat gesekan dengan tromol rem. Oleh karena itu diperlukan perbaikan dan perawatan berkala agar rem tromol dapat bekerja maksimal. Perawatan dan perbaikan dapat berupa penggantian atau pembersihan brake shoe dan brake liining.

4. Brake Drum atau Tromol

Brake drum atau yang lebih dikenal dengan tromol merupakan salah satu komponen rem tromol yang memiliki fungsi sebagai bidang gesek dengan kampas rem.  Brake drum merupakan komponen rem tromol yang berbentuk drum atau tabung dan terbuat dari bahan baja tuang yang tahan panas dan gesekan yang tinggi.

Brake drum merupakan komponen yang ikut berputar dengan poros axle. Oleh karena itu ketika roda berputar maka tromol juga ikut berputar karena tromol dibaut pada roda. Pada saat terjadi proses pengereman maka, kampas rem akan menekan tromol rem sehingga putaran dapat diperlambat atau bahkan diberhentikan.

5. Return Spring atau Pegas Pengembali

Return spring atau pegas pengembali merupakan salah satu komponen pada rem tromol yang memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi brake shoe dan brake lining ke tempatnya setelah selesai proses pengereman. Pegas ini menghubungkan sepatu rem yang satu dengan yang lain atau sepatu rem dengan dudukannya. 

Dalam setiap rem tromol biasanya terdapat dua pegas pengembali yang terletak diatas dan dibawah. Return spring bagian atas berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem agar kembali ke posisinya. Sementara itu pegas bagian bawah berfungsi agar sepatu rem tetap menekan adjuster.

6. Brake Shoe Holder

Brake shoe holder merupakan salah satu komponen pada rem tromol yang berfungsi untuk menahan brake shoe agar tetap menempel pada backing plate. Brake shoe holder terdiri dari dua bagian penting yaitu brake shoe holder pin dan brake shoe holder spring. Brake shoe holder pin merupakan penahan brake shoe berbentu pin atau paku. Sementara itu brake shoe holder spring merupakan penahan brake shoe yang berbentuk spring atau coil.

Walaupun berfungsi sebagai penahan namun jangan lup bahwasanya brake shoe bekerja secara dinamis atau bergerak-gerak. Oleh karena itu mekanisme brake shoe holder harus dapat menunjang kinerja brake shoe ini.

7. Brake Shoe Adjuster

Adjuster screw assembly atau brake shoe adjuster merupakan salah satu komponen pada sistem rem yang memiliki fungsi untuk mengatur jarak atau celah antara brake shoe dengan brake drum. Pada adsjuter ini jarak pengereman dapat dilakukan. Brake shoe adjuster berbentuk batang atau poros yang memiliki roda bergerigi.

Cukup memutar brake shoe adjuster celah antara brake shoe dengan brake drum dapat di atur sesuai dengan kebutuhan. Semisal pengendara membutuhkan pengereman yang sangat efektif maka dapat memperkecil celah. Sebaliknya apabila pengendara membutuhkan pengereman dengan jarak tertentu maka dapat memperlebar celah antara brake shoe dan brake drum.

8. Park Brake Lever

Prak brake lever merupakan bagian dari rem tromol yang memiliki fungsi untuk menekan sepatu rem saat tuas rem parkir diaktifkan atau ditarik. Park brake lever merupakan bagian dari rem parkir yang ada pada rem tromol yang menghubungkan rem tangan dengan brake shoe melalui kabel atau kawat. 

Prinsip kerjanya yaitu ketika tuas rem parkir ditarik maka kabel atau kawat penghubung akan menarik park brake lever dan mengungkit kampas rem.Akibatnya kampas rem akan menekan brake drum sehingga putaran roda ditahan atau dikunci. Ketika tuas rem tangan dilepas maka kabel atau kawat akan terbebas. Akibatnya park brake lever juga akan terbebas sehingga kampas rem tidak menekan brake drum. Roda dapat kembali berputar dengan bebas.

9. Parking Brake Cable

Parking brake cable merupakan bagian dari rem tromol yang menghubungkan antara tuas rem tangan dengan park brake lever. Park brake cable terdiri dari kawat yang terbuat dari baja atau besi yang mempunyai daya tahan terhadap tegangan tarik yang tinggi. Oleh karena itu mampu menahan park brake lever sehingga rem parkir dapat bekerja.

Cara Kerja Rem Tromol

Cara kerja rem tromol berdasarkan gesekan antara brake shoe dan brake drum. Pada saat pedal rem ditekan, pedal rem akan mendorong push rod untuk menekan piston master silinder. Piston akan bergerak kedepan sehingga ruangan didepan piston mengecil. Akibat dari volume ruangan didepan piston yang mengecil maka fluida yang ada diruang tersebut akan terdorong atau tertekan keluar melalui outlet valve. Fluida bertekanan ini kemudian diteruskan ke silinder roda melalu pipa atau selang rem.
cara kerja rem tromol
Menurut hukum pascal bahwasanya fluida yang diberi tekanan akan diteruskan ke segala arah dengan tekanan yang sama besar. Selanjutnya pada silinder roda, tekanan fluida tadi dirubah menjadi gerakan mekanis. Gerakan mekanis ini yang akan mendorong kampas rem sehingga terjadi proses pengereman.

Piston rem akan terdorong keluar oleh tekanan fluida. Piston ini akan mendorong brake shoe yang menyebabkan brake shoe mengambang dan timbul gaya penekanan antara brake shoe dan brake drum. Hal ini menyebabkan timbulnya gesekan dan panas yang menyebabkan putaran pada tromol rem secara perlahan diperlambat dan diberhentikan.
cara kerja rem tromol
Pada saat pedal rem dilepas, maka terjadi kevakuuman pada master cylinder sehingga minyak rem akan kembali ke reservoir. Pada kondisi ini return spring mampu mengalahkan tekanan fluida sehingga brake shoe akan kembali ke posisinya. Oleh karena itu brake drum terbebas dan dapat berputar kembali untuk meneruskan putaran dari poros axle.

Rem tromol bekerja berdasarkan self energizing effect. Self energizing effect merupakan kemampuan yang dapat memperkuat gaya pengereman itu sendiri. Pada rem tromol memanfaatkan putaran pada tromol rem untuk mendapatkan gaya gesek yang lebih besar. Apabila kampas rem menahan searah putaran tromol maka energi gesek semakin tinggi. Namun apabila kampas rem menahan berlawanan dengan putaran tromol maka gaya gesek semakin rendah.

Pada prinsipnya kampas rem terdiri dari leading dan trailing. Kampas rem leading mempunyai kekuatan atau gaya gesek yang besar. Sebaliknya kampas rem trailing mempunyai gaya gesek yang kecil. Oleh karena itu terdapat beberapa jenis rem tromol yang digunakan pada kendaraan. Jenis rem tromol ini disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan.

Diatas merupakan pembahasan mengenai rem tromol. Pembahasan mulai dari fungsi rem tromol, komponen rem tromol dan fungsinya, serta cara kerja rem tromol.

Posting Komentar untuk "Mengenal Rem Tromol Pada Kendaraan (Pengertian, Komponen, Cara Kerja)"